21.Pangeran

3.3K 483 181
                                    

kalian ada yg udah baca cerita Cromulent ga?

kalau Cromulent terbit, bakalan ada yang beli ga sih?

_____________________________

Jasmine meringis, tetap duduk dengan tenang di bangku taman depan rumah kaca miliknya, ia mengeratkan selendang yang ia pakai guna melapisi gaun tidurnya.

Ia bersenandung pelan, membiarkan angin malam berhembus menerpanya, membuat rambut pirangnya bergerak pelan mengikuti hembusan angin.

"Putri Jasmine?"

'Haah, lama banget'

Jasmine dengan perlahan menoleh, menatap pangeran Serga yang tampak bingung.

"Pangeran? Apa yang anda lakukan disini?" Tanya Jasmine lembut seraya beranjak bangun, tak lupa senyum dengan tatapan teduh yang ia layangkan.

"Aahh maaf, tampaknya saya tersesat, saya pikir saya masih berada di taman istana Vier."

Istana Vier: salah satu istana yang di khususkan untuk para tamu dari kerajaan lain.

Jasmine terkekeh, "Tampaknya anda tersesat, ingin saya antarkan kembali ke istana Vier?"

Serga mendekat, melepas jubah yang menyelimutinya, "Permisi,"

Lantas dengan perlahan ia menyampirkannya ke bahu Jasmine yang kini terpaku.

"T-terimakasih, pangeran."

Serga tersenyum dan kembali menarik jarak, "Apa tawaran tadi masih berlaku? saya tak tau jalan kembali."

Jasmine mengangguk, "Tentu, mari saya antarkan."

Keduanya melangkah melewati jalan setapak yang di buat dari bebatuan indah, berbagai bunga terhampar di sepanjang taman, di lengkapi dengan lampu lampu taman yang indah.

"Apa anda punya tunangan?"

Jasmine sontak menoleh membuat Serga ikut menatapnya.

"Bukan apa, saya hanya takut ada rumor buruk nanti jika anda memang benar benar mempunyai tunangan."

Jasmine merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, "Apa ada kabar soal saya yang sudah bertunangan?"

"Tidak, saya rasa tak ada."

Jasmine mengangguk seraya tersenyum, "Kalau begitu tak akan ada rumor buruk."

Serga mengerjap sebelum kemudian menarik senyum manis dan segera mengalihkan pandangannya.

"Itu bagus."

"Hm?"

Serga terkekeh kala Jasmine menoleh padanya, "Tidak, saya bilang bunga itu bagus."

______________________________

Senandung pelan terdengar dari kamar mewah milik Jaemin, lantai kamarnya penuh dengan bunga layu yang perlahan berubah menjadi abu dan kemudian perlahan terbang dan menghilang.

"Ayo, masuk ke dalam jebakan ku, pangeran," Bisiknya lirih.

"Masuk ke dalam perangkap saudara mu ini," Sambungnya lantas di susul kekehan pelan.

Jaemin menatap tangannya, "Satu persatu.."

"Kemudian--mati dan hanya menyisakan nama dalam sejarah.."

Seringai lebarnya terbit, "Ayo, aku masih lemah seperti dulu, serang aku."

"--aku tak akan melawan," Ucapnya dengan seringai yang kian lebar.

"Jangan takut dan waspada, jalankan rencana mu dengan percaya diri seperti dulu."

Jaemin tertawa, aahh menyenangkan sekali..

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang