sabar ya:)
entar aku cariin visual buat dua cewe kita di book ini.
____________________________
"Pangeran kelima datang, pangeran."
Jisung yang sedang membaca buku di kamarnya mengerjap, "Pangeran Jaemin?"
"Benar."
Jisung mengernyit, "Izinkan dia masuk."
Cklekk
Jaemin melangkah masuk dengan senyum tipis, menatap sekeliling kamar Jisung yang bernuansa gelap.
"Selamat sore, adik bungsu."
"Ah iya, kakak ada keperluan apa datang kesini?" Jisung beranjak bangun dan merapikan bukunya di meja.
"Tak ada, hanya--bosan terus terusan di kamar," Netra hazel Jaemin menatap setiap pergerakan Jisung lekat.
"Disini lumayan gelap, bagaimana kalau di balkon saja?"
"Tentu, mari ke balkon saja," Jaemin dengan sengaja mengarahkan tangannya ke hiasan di bajunya, menggores tangannya hingga terluka dan berdarah.
Deg
Jaemin terpaku, sedikit takut namun puas dengan reaksi Jisung yang langsung menoleh, netra bungsu dari kekaisaran Virsha itu memerah dalam sekejap, terlihat amat jelas di kegelapan kamar.
BRUKK
Jaemin meringis kala Jisung melesat cepat dan menyudutkannya ke dinding dengan kasar.
"Apa--maksudmu?"
Jaemin terkekeh walau ketakutan melihat taring dan netra merah Jisung, "Kau terpancing? Benar, kau--memang menginginkan darah ku, ya?"
Jisung menyeringai, memperlihatkan taringnya kian jelas, "Kakak--kau menempatkan dirimu dalam bahaya."
"Benarkah? Tapi kau tak akan bisa menggigit ku hingga mati bukan?"
Jaemin menyeringai puas, benar, seberapa inginnya Jisung pada darahnya, lelaki itu tetap tak akan bisa menggigitnya hingga kehabisan darah. Lelaki itu tak bisa membuat Jaemin mati kehabisan darah.
Jisung kian mendekat, netra merahnya berkilat tajam, "Benar, tapi--tak masalah jika sampai koma."
'WHAT? Nyet, baru aja gue ngerasa keren bisa ngejebak ni bocah, saiya gue harus koma gegara di gigit vampir?'
Oke, Jaemin panik sekarang! Ternyata otaknya tak bisa berpikir sejauh itu!
'AAAAAAA PLIS SIAPAPUN TOLONG GUE, gue khilaf gangguin ni anak! Tolongin gue plissss'
"Hm? Kakak ketakutan?"
Kekehan berat Jisung terdengar, "Aku pikir kakak akan bersikap tenang hingga akhir, tapi itu mustahil bukan?"
"Benat, tetap ketakutan--dan tunduk pada perintahku."
Srett
Jisung mengernyit, sedikitpun tak bergeming kala Jaemin mengayunkan belati dan menggores perutnya lumayan dalam.
'O-oke, gak mempan..'
Jaemin ikut melirik perut Jisung kala bau darah tercium jelas, ia mengerjap tak percaya melihat banyaknya darah yang mengucur. Tanpa sadar sebelah netranya berubah menjadi berwarna perak.
"Akhhh--"
Jisung menyeringai, mencengkram pipi Jaemin kian kuat, berdecak kesal kala netra Jaemin kembali berubah menjadi hazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed Prince
Teen Fiction"Jangan bilang gue masuk ke tubuh pangeran ke lima? pangeran terkutuk itu!?" "Astaga tolong gue,siapapun tolong bangunin gue!!" "Astaga, nih tubuh belum mulai cerita juga udah dead duluan, gue gak mau di penggal!" "Gue harus gimana dong? mentang men...