Jeno tak yakin, membenarkan letak topeng yang menutupi sebagian wajahnya, hanya dari mata sampai hidung yang tertutupi topeng biru gelap tersebut.
Ini--club?! Tempat perkumpulan para bangsawan kelas tinggi yang mencari hiburan?
Kenapa bocah itu kesini?!
"Ayolah, kenapa menolak? Aku akan memberi mu apapun yang kau mau."
Jeno terdiam, langkahnya terhenti, menatap tak percaya pemandangan di depannya. Jaemin tau tau sudah duduk di sofa di kukung seorang perempuan.
'Dia--bermain perempuan?!'
Tapi--sepertinya terbalik, perempuan itu yang terlihat menggoda Jaemin, bahkan wajah Jaemin masih tertutup topeng merah gelap, kenapa wanita itu sudah menggoda saja?!
Jaemin terkekeh, beuh, setara juga disini kayak dulu, pas Jaemin di kerubungi seleb seleb cewek, walau akhirnya kepaksa minggir karena di sinisin Jasmine sih.
"Apapun?"
"Hm, apapun, aku bisa memberikannya untuk mu."
Tangan Jaemin menyentuh rambut coklat gelap gadis tersebut, "Apapun itu apa? Harta? Atau apa?"
Bibir berpoles lipstick merah tersebut menarik senyum.
'Ni cewe menor amat, kalau si adek yang gini mati gue, cabe cabean, tapi--cantik sih..'
"Sudah ku katakan, bukan? Apapun, semua yang kau inginkan."
Jaemin menyeringai, menarik gadis itu mendekat hingga hidung keduanya bersentuhan, "Bagaimana jika aku meminta nyawa mu?"
____________________________
"Kakak tak ada di kamar?"
Exel sama kagetnya dengan Jasmine yang menerobos masuk ke kamar Jaemin, namun ia berusaha bersikap biasa.
"Pangeran sibuk, tuan putri. Tampaknya beliau mengurus beberapa hal langsung," Bohong Exel.
'Ck, nyesel gue nakutin si abang, masa dia langsung takut sih? Mana kebablasan lagi, apa si abang kena mental ya?'
"Tuan putri?"
Jasmine mengibaskan lengan baju nya, menatap Exel dengan tajam dan sorot mengancam.
"Katakan pada Jaemin, saat kembali segera datang ke istana ku atau--aku akan memenggal kepala mu!"
"S-saya tuan putri?"
"Iya, kau! Jadi kalau tak mau mati segera seret dia ke istana ku nanti," Lantas Jasmine segera berlalu pergi dari sana.
"Ya ampun, pangeran dimana anda?" Gumam Exel panik seraya memegang leher nya.
___________________________
Ryiin tersenyum, "Jangan bicarakan lagi soal perjodohan, aku punya jawaban yang bagus untuk ayahanda nanti."
Zata memilih mengangguk, kembali membereskan kotak perhiasan milik Ryiin.
"Aku akan pergi, kau tak perlu ikut."
"Kemana?" Tanya Zata melihat Ryiin yang kini memakai hiasan rambut kecil lalu beranjak bangun.
"Menemui putri Jasmine, ada hal yang harus kami bicarakan," Jawab Ryiin dengan senyum nya.
'Tidak ku sangka ada yang lebih gila dari ku ternyata.'
__________________________
"Pangeran, anda akhirnya pulang!"
Jaemin mengerjap ling lung saat Exel berlari mendekat, Jaemin bahkan belum melepas jubah hitam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed Prince
Teen Fiction"Jangan bilang gue masuk ke tubuh pangeran ke lima? pangeran terkutuk itu!?" "Astaga tolong gue,siapapun tolong bangunin gue!!" "Astaga, nih tubuh belum mulai cerita juga udah dead duluan, gue gak mau di penggal!" "Gue harus gimana dong? mentang men...