2.Pangeran ke empat

4.6K 549 11
                                    

"Pangeran ke empat datang untuk mengunjungi anda"

Jaemin yang sedang membaca buku mengernyit, bukan kah Exel berada di sampingnya sejak tadi?darimana lelaki itu tau?

"Pangeran?haruskah saya katakan bahwa anda menolak di jenguk?"

Jaemin berpikir sesaat, pangeran ke empat itu..Haechan ya?Jaemin harus melihat wajahnya bukan?

"Tak apa, suruh masuk"

Exel terlihat tak yakin, apalagi hingga sore ini sikap Jaemin masih sangat tenang.Ayolah pangeran kelima tak membuat masalah sejak kemarin, itu benar benar mengguncang semua orang di istana barat

Tok tok tok

Jaemin menarik nafas dalam

Krieet

Pintu terbuka dengan sendirinya membuat Jaemin mengerjap, sedikit merinding melihatnya

Aahh sihir ya?

Jaemin bangkit dari duduknya masih dengan memasang wajah tenang, menyambut kedatangan lelaki bersurai hitam legam itu

Waah kacau, aura pangeran ke empat benar benar mengerikan, tatapannya membuat Jaemin merinding

Apa penulisnya tak bisa menulis karakter waras?berada satu ruangan dengan pangeran ke empat saja sudah membuat Jaemin sedikit tertekan

"Exel"Jaemin melirik Exel, lelaki itu mengangguk paham dan segera keluar untuk menyiapkan minuman

Tidak, itu hanya dalih agar ia keluar dari sana di ikuti pelayan pangeran ke empat yang berlalu setelah membungkuk hormat

Jaemin tersenyum tipis."Silahkan duduk"

Haechan mengangkat sebelah alisnya, cukup salut dengan ketenangan Jaemin,biasa lelaki itu terlihat penuh amarah setiap saat

"Jadi, ada keperluan apa anda datang ke sini?"

Anda?ah benar,mereka bahkan sangat jarang bertatap muka apalagi berbicara

"Tak ada, hanya melihat orang--yang bangkit dari kematiannya"Jawab Haechan menatap Jaemin lekat, menanti ekspresi dari adiknya itu

Jaemin mengangguk, kembali meraih gelas teh nya di meja, berusaha bersikap tenang

"Aku baik baik saja"Jawabnya singkat, meneguk teh nya dengan pandangan keluar jendela

Kenapa pangeran ke empat terus menatapnya?Jaemin jadi takut..

"Kau cukup tenang hari ini, apa kepala mu bermasalah?"

Jaemin menggigit gelasnya mendengar itu, apa Haechan pikir dia gila?

"Aku--uhuk--"

Haechan mengerjap namun masih duduk dengan tenang, pun dengan Jaemin yang menatap ling lung pada teh nya yang sudah bercampur darah

Ia mengernyit pelan kala jantungnya berdenyut.Meletakkan gelas ke meja, Jaemin menyeka darah di bibirnya dengan jari

"Maaf,tampaknya anda harus berkunjung lain kali, pangeran"Jaemin memasang senyum tipis, menatap Haechan yang masih tak bergeming dari duduknya, menatap lekat seberapa tenang Jaemin di situasi tadi

"Aku akan memanggil--"

Cklekk

Pintu terbuka, Exel masuk di susul pelayan atau mungkin ksatria Haechan?

"Pangeran,anda baik baik saja?anda terlihat pucat--"

"Aku baik, tolong antarkan pangeran ke empat hingga pintu utama"

Exel mengerjap, melirik Haechan yang masih duduk tenang dan menatap keduanya

"Baik, mari pangeran"

Jaemin berbalik pada Haechan yang kini beranjak, ia menundukkan kepalanya singkat sebagai tanda hormat.

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang