20. Sihir gelap

3.3K 518 185
                                    

Jasmine melangkah anggun layaknya seorang putri di lorong lorong kekaisaran, ia memakai gaun biru gelap dan rambut pirangnya ia biarkan tergerai dengan jepit rambut dari permata biru yang menghiasi, tangannya memegang kipas hitam dengan corak emas dan gantungan sayap burung kecil dari emas di bawahnya.

Dia seorang putri, dan dia harus bisa berada di paling atas.

"Sebentar, itu--siapa?" Jaemin menghentikan langkahnya, menatap seorang lelaki yang baru saja turun dari kereta kuda mewah dengan--lambang kekaisaran asing.

"Pangeran Serga dari kekaisaran WhiteMond, setahu saya ada rapat untuk perbatasan, putri," Jawab Kaizy sopan.

"Ada dua perwakilan yang akan datang hari ini, satu lagi dari kerajaan Alloura, putri Kath."

'Pangeran dari kekaisaran?'

Jasmine tersenyum tipis, kembali melanjutkan langkahnya se anggun mungkin dan raut wajah tenang, begitu berpas pasan di tangga pertama istana, Jasmine tersenyum dan memberi salam dengan anggun.

"Saya memberi salam pada bintang pertama kekaisaran WhiteMond," Ucap Jasmine lembut.

Serga terdiam sesaat sebelum mengangguk, ini--putri kedua bukan?

"Kalau begitu saya permisi, pangeran," Jasmine tersenyum teduh.

"Sebentar, anda--putri Jasmine bukan?"

'Nice!'

"Benar, pangeran."

Serga tersenyum menatap wajah teduh Jasmine, "Semoga kita bisa bertemu lagi."

_____________________________

"Tetap sadar."

Jaemin terbatuk, berusaha mengatur deru nafasnya, kedua tangannya yang di ikat rantai nyaris mati rasa.

"Kau gila, Haechan," Desis Jaemin pelan, menatap Haechan yang kini kembali menggambar lingkaran sihir kecil dengan darah Jaemin.

Jaemin tau, dari semalam ia di ikuti bayangan hitam atau lebih sering di sebut shadow, dan saat terbangun Jaemin sudah terikat di salah satu ruangan di lantai teratas kastil.

Tidak, Jaemin memang sengaja tak melawan shadow yang terus mengikutinya semalam itu, ia ingin tau apa tujuan mereka.

"Anggap saja begitu," Haechan kembali mendekat dengan belati di tangannya.

"Arghhh--"

Jaemin nyaris merasa mual dengan bau darahnya sendiri, luka sayatan memenuhi kedua lengannya. Haechan dengan santai menahan darah yang mengalir ke cawan emas kecil.

"Lingkaran sihirnya hampir selesai, tenanglah."

Jaemin berdecih, melihat rantai yang mengikat tangannya di lapisi bayangan hitam, kekuatan Haechan.

"Haechan, apa--yang membuat mu melakukan ini?"

Haechan tak menoleh, tetap menggambar lingkaran sihir dengan tenang, "Nyawamu."

"Nyawa mu penting untuk ku, Jaemin."

__________________________

"Benarkah? Astaga, tuan muda dari keluarga Edric benar benar buruk sekali," Ucap Jasmine dengan wajah kesal.

"Saya juga merasa begitu, bagaimana bisa dia melakukan ini pada Lady Eve," Sahut Keyra setuju.

Seharusnya semua berjalan tenang karena ini hanya pesta teh para lady lady muda, namun masalah tetap datang, tentu saja--dari orang yang tak menyukai Jasmine.

"Putri Jasmine, saya dengar beberapa waktu lalu di istana anda ada masalah ya di istana anda? Apa ada pertengkaran hebat lagi dengan pangeran Jaemin?"

Benar, kabar tentang hubungan buruk Jaemin dan Jasmine memang sudah menyebar luas baik di kalangan bamgsawan ataupun rakyat biasa.

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang