Para peri memiliki kekuatan ilusi, itu salah satu sebab mereka tak dapat di temukan atau di lihat saat para manusia datang ke hutan cahaya untuk mencari mereka.
Dan Jaemin--mempunyai kekuatan itu, membuat ilusi seolah ia duduk tenang di dalam rumah kaca yang nyatanya sudah hancur setengah itu.
Dan itu cukup menguras tenaganya, membuatnya sekarang hanya bisa terbaring lemah di kasur dengan wajah pucat.
"Pangeran, apa perlu saya memanggil dokter--"
"Tak perlu, aku hanya perlu istirahat sebentar."
Exel mengangguk, "Dan--rumah kaca di taman anda pecah, para ksatria masih mencari pelaku nya, karena tak ada keributan atau suara pecahan sedikitpun yang terdengar saat kejadian."
'Hebat juga gue, duuh harus dapat nominasi manusia terkeren nih.'
"Biarkan saja, mungkin karena angin. Suruh mereka membuat rumah kaca baru," Titah Jaemin malas sampai tak sadar dengan alasan tak masuk akalnya.
Mau nyari pelaku kemana? Orang dia yang pecahin kok..
Jaemin mengernyit, nafasnya terasa semakin sesak, ia menyuruh Exel untuk segera keluar agar tak melihat keadaannya yang lemah.
Tok tok tok
'Baru beberapa detik keluar udah ngetuk pintu, antara harus ganti pengawal atau kamar sih ini.'
"Pangeran, pangeran keempat datang."
Jaemin melotot, aduuh tolong ya dia lagi gak sanggup ngebacot apalagi ngelawan..
Cklekk
Exel masuk dan kembali menutup pintu, "Apa harus saya katakan bahwa anda tak menerima tamu?"
Jaemin berdehem, kepalanya kian pusing, "Usir usir.."
Exel mengangguk dan keluar, menunduk hormat pada Haechan yang memasang wajah datar.
"Maaf, pangeran kelima tak mengizinkan siapapun datang."
"Minggir," Titah Haechan dingin.
Namun Exel tak bergeming sedikitpun, "Maaf pangeran, saya hanya menuruti perintah tuan saya."
Rahang Haechan mengeras, "Menyingkirlah," Desisnya kesal.
Exel tetap diam di depan pintu kamar, membuat Haechan kian kesal.
BRAKKK
"Exel!" Jaemin melotot, berusaha bangun melihat Exel nyaris terlempar jika saja lelaki itu tak memakai kekuatannya.
Exel dengan cepat memasang sihir perisai dari bayangan hitam, berdiri di depan Jaemin yang kini duduk dengan nafas terengah.
"Pangeran Haechan, pangeran kelima tak mengizinkan siapapun masuk," Ulang Exel lagi, suaranya terdengar sedikit kesal.
Jaemin mendadak makin pusing, tidak bisakah mereka membiarkannya istirahat?
"Pergi dan panggil Jasmine," Bisik Jaemin pelan.
Gatau deh, biar adeknya aja yang hadapapin Haechan, sebelum adeknya datang? Yaudah Jaemin pasrah..
Exel mengangguk, segera berlalu keluar tanpa kata.
BRAKK
Pintu kamar tertutup sendirinya dengan kasar, Jaemin hanya bisa menatap semuanya sayu, tubuhnya benar benar lemah seolah tak punya tenaga.
Haechan mendekat, membaringkan tubuh Jaemin saat sadar lelaki itu benar benar kacau.
"Akhh--" Jaemin mengerang saat Haechan menekan dada kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed Prince
Teen Fiction"Jangan bilang gue masuk ke tubuh pangeran ke lima? pangeran terkutuk itu!?" "Astaga tolong gue,siapapun tolong bangunin gue!!" "Astaga, nih tubuh belum mulai cerita juga udah dead duluan, gue gak mau di penggal!" "Gue harus gimana dong? mentang men...