10. Berebut

4.2K 577 203
                                    

"Saya memberi salam pada bintang keempat kekaisaran."

Haechan menatap datar pangeran dari kerajaan Deepvein tersebut, Eltair.

"Apa ada rapat? Atau hal apa yang membuat pangeran dari kerjaan Deepvein datang kesini?"

Eltair tersenyum samar, "Benar, apa pangeran tak tahu soal rapat? Aahh saya maklum mungkin karena anda sibuk berkelana."

Yaaa Haechan tau itu sindiran, tapi siapa yang peduli?

"Benar, aku punya banyak waktu, tak sepertimu yang harus menanggung banyak beban," Sahut Haechan dengan senyum tipis.

"Kalau begitu aku pergi, aku harus menghabiskan waktu ku yang berhamburan ini dulu"

Haechan segera berlalu pergi dari sana dengan raut wajah datar, meninggalkan Eltair yang kini raut wajahnya berubah dalam sekejap.

'Apa rumornya benar? Pangeran kelima memang pangeran buangan? Dia sekarat dan yang lain masih santai?'

"Waah semuanya semakin mudah," gumam Eltair pelan.

_________________________

PRANGGG

Rahang Jaemin mengeras, menatap pantulan dirinya di kaca yang telah retaj tersebut.

"Gak, gak boleh selemah ini, bisa bisa Jasmine luka kalau gue selemah ini," Jaemin menggeleng, mengatur nafasnya yang menderu.

"Kak?"

Tok tok tok

"KAK KELUAR NAPA!"

Jaemin memgusap darah di tangannya dan segera keluar, menemukan Jasmine berkacak pinggang dengan tatapan tajam.

"Lo ngapain sih? Mandi ya?"

Jaemina terkekeh, "Sabar napa, udah ah sana suruh ambil makanan, gue laper--"

Tok tok tok

"Pangeran, pangeran bungsu datang untuk menjenguk."

Jaemin dan Jasmine saling bertukar pandang, sebelum kemudian Jaemin dengan cepat melompat ke kasur.

"Ini si Jisung emang gak ada kerja kah? Perasaan bisa main main mulu, plis kasih dia kerja sampe sibuk," Gumam Jaemin, menutup mata dan berpura pura tidur.

"Biarkan dia masuk," Teriak Jasmine.

Cklekk

"Saya memberi salam pada putri kedua."

Jasmine mengangguk, "Ada apa adik bungsu datang kesini? Menjenguk pangeran kelima?"

Jisung tersenyum samar, netranya jatuh pada tangan Jaemin yang sedikit berbekas merah.

Darah..

"Benar, apa kak Jaemin sudah membaik?"

'Kak Jaemin? Enak aja, ini cuma kakak gue ya!'

Jasmine tersenyum tipis, "Lebih baik, namun Jaemin belum sadar."

"Pangeran pertama menyuruh penyihir dari istana utama untuk datang lagi, itu tak masalah kan?"

Jasmine terdiam, Vivy? Mark yang menyuruh? Apa ini karena Mark yang tertua dan merasa kesehatan yang lain tanggung jawabnya? Atau ada hal lain?

"Tak perlu, aku akan menunggu Jaemin sadar dan bertanya padanya nanti."

"Duduklah, aku akan menyuruh pelayan untuk membuat teh hangat untuk mu, adik," Jasmine beranjak bangun dan menuju pintu, memerintahkan Kaizy untuk membawa teh hangat dan kue kering.

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang