kalian nunggu pesta kekaisaran ya?
sama aku juga:)
tapi sabar ya, jelasin dulu semua biar entr ga pada pusing pas udh pesta.
biar enak gitu lho karena udh tau masalahnya..
___________________________
"Pangeran pertama jatuh sakit?"
Razita mengangguk, membuat Jasmine terdiam, jadi ini alasan keriuhan pagi ini? Tapi siapa yang peduli? Asal bukan Jaemin berarti itu tak masalah.
"Permisi tuan putri, pangeran Jaemin mengirimkan ini untuk anda," Seorang pelayan menunduk sopan dan menyodorkan kotak perhiasan kecil di tangannya.
Jasmine menerimanya, menatapnya sesaat sebelum terkekeh, "Kalian berdua boleh keluar."
Razita dan pelayan tersebut menunduk lantas segera berlalu keluar dari kamar Jasmine. Meninggalkan gadis itu yang kini membuka kotak dari Jaemin, ia tersenyum lebar menemukan kalung dengan liontin permata biru laut yang sederhana.
"Bang liat dong! Kalau gue menang lomba nyanyi, beliin ini ya? Gak mahal kok, belasan juta doang."
"Heh lo kira nyari duit gampang?" Jaemin mempause game nya hanya untuk menoleh pada sang adik yang terus merecokinya sejak pulang sekolah.
Tiba tiba minta di beliin kalung yang harganya udah sama kayak harga diri kucing peliharaan Jaemin.
"Gampang bang, lo tinggal jual diri kelar dah tu masalah--"
"Mulut lo asem banget, emang lo suka apaan sih? Kecil begitu berliannya, biru lagi, kaga cocok neng sama lo," sebenarnya cocok sih, tapi Jaemin terlalu lelah dengan kelakuan matre adiknya itu, baru dua hari lalu di turuti saat minta di belikan tas branded, sekarang minta kalung berlian?
Jual diri ajalah Jaemin lama lama..
Jasmine mencebik, "Cocok tau, ini tuh kayak warna air laut, menenangkan kayak gue--"
"Hueekk, gue tumbalin ke nyi roro kidul juga lo lama lama."
"ABANG!"
Jasmine dengan hati hati mengambil kalung tersebut dan memakainya, "Ahahaha selera si abang bagus juga, hampir sama kayak yang gue minta."
"Apa jangan jangan dulu dia sengaja nabrakin diri biar gak jadi beliin gue kalung pas menang?"
Jadi suudzon Jasmine tuh..
_____________________________
"Dia belum sadarkan diri juga?"
Chenle menggeleng, menatap Renjun yang kini tampak khawatir. Mark tak kunjung sadarkan diri meski Vivy dan dokter sudah mengobatinya. Tak ada racun, itu kata dokter dan Vivy. Berarti memang benar tak ada racun, lalu kenapa Mark jatuh tak sadarkan diri seperti ini?
Haechan diam diam menarik senyum puas, 'lebih baik dia mati, dia tak pantas menduduki tahta.'
Jisung yang berdiri di samping Jeno melirik Haechan yang tersenyum, ia segera melirik saudaranya yang lain yang untungnya masih sibuk menatap Mark yang kini kembali di obati Vivy.
Jisung rasa--dia tau kenapa Mark bisa seperti ini, pasti--darah Jaemin..
Jika benar, bukan kah lelaki itu terlalu gegabah? Kenapa langsung menerobos seperti ini?
Cklekk
Semua menoleh, menemukan Hera masuk di dikuti Jaemin dan--Jasmine yang memeluk lengan kembarannya tersebut, raut wajahnya terlihat khawatir, berbanding terbalik dengan raut datar Jaemin. Memang sejak kapan lelaki itu pernah peduli pada orang lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed Prince
Teen Fiction"Jangan bilang gue masuk ke tubuh pangeran ke lima? pangeran terkutuk itu!?" "Astaga tolong gue,siapapun tolong bangunin gue!!" "Astaga, nih tubuh belum mulai cerita juga udah dead duluan, gue gak mau di penggal!" "Gue harus gimana dong? mentang men...