7. Ingatan

4.2K 545 136
                                    

"Ck, mana sih baju yang kalau gue pake ngebuat gue punya vibes anak polos baru lahir, kan gue harus sok iye di depan Mark."

Jaemin menggeram kesal, menatap banyak nya baju di lemarinya yang luasnya tidak main main.

"Ini si Jisung bisa punya muka dua begitu gimana caranya? Tutor plis, masa gue ganteng ganteng entar gak punya kepala?"

"Duh punya adek lagi, kalau gue mati si Jasmine gimana? Tuh bocah kan gak bisa sendiri, gue harus hidup pokoknya!"

"HUAAAAAAA MAMA."

"Pangeran," Exel yang baru masuk seraya membawa teh mendekat dengan panik, menatap Jaemin yang kini duduk di lantai dengan raut wajah hampir menangis.

"Apa pangeran pertama sibuk?"

Exel mengerjap, "Mungkin? Biasa saat sore begini pangeran Mark sedang berlatih pedang."

"Keluarlah, aku akan bersiap siap."

"Baik, pangeran."



_____________________________

"Ini Mark kalau gak luluh berarti matanya burem ya, gue ganteng keliatan kalem gini masa di sia siain?"

"Yang bener aje? Rugi dong, Mark!"

Jaemin menarik nafas dalam, mari sksd ke calon raja berikutnya.

"Pangeran, perlu saya temani--"

"Tak perlu, kirimkan surat ini ke putri Jasmine," Sela Jaemin seraya menyerahkan selembar surat lantas segera berlalu pergi menuju tempat latihan pedang khusus untuk para pangeran.

"Punya tempat khusus kan ya? Ya iya sih, kan anaknya banyak, saiya gabung sama pengawal, gak elit ah."

Sepanjang jalan Jaemin terus bergumam, berusaha menghilangkan rasa panik.

Selain Jeno yang calon calon tiran gila, Mark juga pembunuh gila di medan perang.

Kan tak lucu kalau Jaemin di penggal cuma karena salah ucap?!

"Dimana sih? Apa gue salah belok? Lagian yang buat istana siapa? Mesti banget belok belok gini? Kalau gue punya anak sesat dah tu anak gue, emang dia mau tanggung jawab?"

Netra hazel Jaemin menatap ke depan dan samping, mana ya yang benar?

"Duh belok cuma ada kiri lagi disini, kan kiri gak bener. Apa gue balik di belokan belakang--"

"Pangeran Jaemin?"

Deg

'Suara siapa tuh? Gak kalah sama suara iblis Jisung'

Jaemin berbalik, menemuka seorang lelaki berdiri dengan pakaian kerajaan yang mewah, surai hitam legam dan netra kelam yang tak kalah mengerikan dari Jisung--

--Mark, kandidat utama penerus tahta

"Saya memberi salam--"

Ucapan Jaemin terhenti kala ingatan asing masuk begitu saja ke kepalanya, ia berusaha mempertahankan dirinya sendiri.

"Dasar--selir rendahan.."

"ARGHHHHH--"

Jaemin kecil terpaku, menatap sang ibu yang kini terbakar dalam api biru. Ia dengan ragu melirik Mark yang masih berdiri dengan wajah datar, menatap--kematian seseorang dengan tenang.

"Cih, harusnya aku membuhmu sejak dulu."

Tubuh Jaemin gemetar ketakutan saat tatapan merendahkan Mark pada mayat di hadapannya terlihat begitu mengerikan.

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang