Jaemin menarik senyum begitu Exel keluar setelah memberi kabar bahwa perwakilan dari kerajaan Illyn sudah tiba, siapa lagi? Tentu saja putri Ryiin.
"Dia sampai sore ya? Mungkin aja gue bakalan ketemu besok," Gumam Jaemin.
Cklekk
"Kak?"
Jaemin berbalik, menemukan Jasmine masuk, masih mengenakan gaun cantik karena baru saja pulang dari pesta teh.
"Ada apa? Kemarilah," Ucap Jaemin lembut.
Jasmine mendekat, berdiri tepat di samping Jaemin yang bersandar di pembatas balkon.
"Berbalik," Titah Jaemin, lantas dengan hati hati melepas banyaknya jepitan di belakang rambut Jasmine, pasti kepala adiknya sakit..
Jasmine terkekeh, "Kenapa? Sedang menikmati peran mu menjadi seorang pangeran?"
Jaemin ikut terkekeh, "Biar terbiasa, gak lucu kalau keceplosan ngomong bahasa gaul sama lo pas di perayaan atau pertemuan antar perwakilan negara nanti."
Benar juga, mereka terlau sering memakai bahasa gaul.
"Kalung nya sekalian," Ucap Jasmine, Jaemin menurut, melepas kalung sang adik juga barulah menaruhnya ke meja disana.
"Perwakilan dari kerajaan Illyn tiba, bersamaan dengan perwakilan dari kerajaan Celeste, pangeran Arley dan pangeran Arthur"
Jaemin mengangguk, "Dua hari lagi."
Jasmine menatap netra hazel saudara kembarnya itu lekat, ia mendekat, mengusap pipi Jaemin lembut, "Benar, dua hari lagi."
Ia menarik leher Jaemin, memeluk lelaki itu membuat Jaemin terpaksa menunduk
"Hm, mau pergi dari sini?"
Jasmine menyeringai, "Setelah kita menghancurkan kekaisaran ini?"
"Apa kau menginginkannya?"
"Hm, aku menginginkannya."
Jaemin memeluk pinggang sang adik, "Kalau begitu kau akan mendapatkan nya."
"Jika aku meminta tahta?"
"Aku juga akan memberikannya untuk mu, aku akan menyingkirkan semua kandidat jika perlu, apapun yang kau mau."
Jaemin--selalu begini, bahkan di kehidupan sebelumnya..
Dia akan mendapatkan semua untuk Jasmine, apapun..
Namun permintaan Jasmine kali ini sedikit gila, tapi siapa yang peduli? Jaemin memang hidup untuk memenuhi semua permintaan sang adik.
Benar, mungkin saja Jaemin penjahat yang akan mengorbankan dunia untuk orang orang yang ia sayang.
_____________________________
"Adek, kenapa?"
Jasmine mengusap air matanya kasar, "M-masa gurunya gak izinin aku ikut ballet, katanya udah penuh. Padahal aku tau, itu pasti karena aku ribut sama anak guru itu, makanya guru itu gak izinin aku ikut ballet juga."
Jaemin mengernyit, "Emang yang latih gurunya?"
Jasmine menggeleng, "Ada pelatihnya juga, tapi izin dulu lewat gurunya, pas aku tanya sama pelatih juga dia bilang udah penuh, padahal cuma ada beberapa orang baru, bahkan belum seleksi buat lomba."
Hening sesaat, Jaemin menatap Jasmine yang lagi lagi mengusap kasar air matanya. Anak itu masih cengeng bahkan walau sudah kelas 1 SMP, masih menggemaskan..
"Gak apa, besok biar abang yang bicara sama gurunya. Adek emang mau ballet? Gak mau ikut yang lain? Nyanyi?"
Jasmine menggeleng, "Mau ikut ballet.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed Prince
Teen Fiction"Jangan bilang gue masuk ke tubuh pangeran ke lima? pangeran terkutuk itu!?" "Astaga tolong gue,siapapun tolong bangunin gue!!" "Astaga, nih tubuh belum mulai cerita juga udah dead duluan, gue gak mau di penggal!" "Gue harus gimana dong? mentang men...