37. Ritual

1.9K 412 176
                                    

Jaemin mengusap darah yang mengalir dari hidung nya, netra peraknya menatap abu abu yang beterbangan, juga kerangka yang kini tergeletak di tanah.

"Exel--"

"Saya baik baik saja pangeran," Exel berusaha berdiri, meremat jantung nya yang terasa sesak dan seolah terbakar.

"Kembalilah, cari ramuan sebelum jantung mu terbakar dan kau mati," Jaemin mengumpat dalam hati, kepalanya mulai pusing karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya.

"Sial, abu ini juga membuat ku sesak," Jaemin mengernyit kesal.

"Kalau begitu mari kita kembali--"

"Tidak, kembali lah. Ancamannya--berasal dari sini, dia mengincar Jasmine ku, aku tak bisa membiarkannya, insting ku mengatakan itu."

"Pangeran--"

"Pergilah sekarang, dan pastikan juga Jasmine dengan pangeran Serga," titah Jaemin tegas.

Exel menunduk singkat, "Saya mengerti pangeran."

Hilangkan--penyesalan ini..

Jaemin..

Lawanlah..

Bunuh penyesalan itu..

Pertahakan hidup mu..

Pertahankan--kewarasan Jasmine..

Jaemin berusaha mengatur nafasnya, bisikan ini--yang membawanya kesini..

"Kenapa? Apa? Penyesalan?"

Insting Jaemin amat tajam, namun sayang nya gerakannya tak begitu cepat karena bisikan yang terus terdengar, tepat saat Jaemin berbalik, Jisung melesat cepat ke arah nya.

"Halo--kakak, bulan purnama nya indah, bukan?"

"Arghh--" Jaemin mengerang kala rambutnya di jambak, membuatnya mendongak, menatap bulan purnama di atas sana yang menghiasi langit malam.

Rasa perih menjalar di leher Jaemin tanpa alasan, kedua tangannya tak bisa di gerakkan, netra peraknya kembali menjadi hazel dengan perlahan.

"Seharusnya kau mengikuti rencana kami dengan tenang," bisik Jisung.

BUGHH

--kegelapan merenggut kesadaran Jaemin tanpa sisa..

__________________________

"Dimana Jaemin?!"

"Pengeran di taman belakang--"

Jasmine kembali berlari pergi dengan cepat, menggenggam erat botol kecil dan belati emas di tangannya. Exel dengan panik mengikuti langkah gadis itu.

"Putri Jasmine--"

"Cepat! Jaemin dalam bahaya!" seru Jasmine penuh amarah. Perasaannya tak enak, terus meneriakkan nama Jaemin dengan gemuruh menyakitkan.

Sesampainya di taman belakang istana para pangeran, langkah Jasmine terhenti, begitu juga dengan Exel dan Serga. Menatap kerangka kerangka yang berserakan di sana.

"Jaemin..dimana? Dimana Jaemin?!" Jasmine berbalik menatap Exel yang kini juga menatap sepenjuru taman.

"Tadi pangeran--" ucapan Exel terhenti, bayangan hitam di tangannya mulai menjalar dengan perlahan.

"Ada--orang lain disini--"

"Jasmine!" Serga dengan cepat menarik Jasmine, menatap tajam pada anak panah yang kini menancap di salah satu pohon.

"LINDUNGI PUTRI JASMINE!"

Ksatria bayangan milik Serga mulai datang, mengelilingi ketiganya yang kini sama sama bersikap waspada.

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang