14.kutukan

3.6K 575 207
                                    

gercep kan aku langsung up begitu target sampai? makanya komen atuh sayaaang, komen di tiap paragraf biar cepet up🙏🏻

and buat cast Hera dan Jasmine, bayangin diri kalian aja deh, itu cast khusus untuk yg mau menghalu😗

__________________________

Jisung tersenyum, menatap sapu tangan berlumur darah tersebut lekat.

"Nyawa mu--milikku, kau tak boleh mati sesuka hati mu, kakak."

Netra kelamnya berkilat merah untuk seperkian detik, "Nyawa itu--milik ku, jadi tunduk lah dan tetap hidup."

"Aku berbaik hati tak mengambil seluruh darah mu, jadi patuh lah sebelum aku merobek leher mu itu hingga kau tak bisa bersuara dan mengatakan pilihan mu."

Ya, Jisung--memang segila ini jika menginginkan sesuatu.

_____________________________

Jaemin menghela nafas kasar, mengusap lehernya dengan pikiran rumit.

Darah? Jika di pikir pikir, saat itu yang masuk dengan jubah hitam ke kamar Jaemin itu juga vampir kan?

Apa--ada yang salah?

Atau--

"Darah suci?" Gumam Jaemin.

"Saiya, waah masa bener gue punya darah suci kayak di film film, lain kalau vampirnya cewe, kan seru tuh direbutin ciwi ciwi, lah ini spek iblis semua, gak seru ah," Gumam Jaemin random.

"Aww darah suci, jadi agak gimana deh, kan berasa main film apa tuh? Duh lupa lagi judulnya."

Biarkan saja, tampaknya Jaemin mulai gila karena masalah bertubi tubi.

Setidaknya Jaemin masih bisa menggerutu sebelum menatap wajah pucat adiknya.

"Ini lagi satu, apa perlu di cium dulu kayak Aurora biar bangun? Ngebet banget lo jadi princess," Lirih Jaemin, wajah sendunya berbanding terbalik dengan ucapan gilanya.

"Bangun dong, gue mau cerita. Duh bosen banget gak bisa nge live, kalau bisa live kan gue bisa manfaatin keadaan lo biar dapet uang gitu, pengikut gue gimana ya? Kasian banget hilang orang seganteng gue."

Tangan Jaemin terangkat, merapikan surai Jasmine dengan lembut, "Bangun, kau tak boleh meninggalkan ku sendirian walau hanya untuk beberapa saat."

"Aku bisa menggila dan membunuh diriku sendiri jika kau terus terbaring seperti ini."

Boleh tidak jika Jaemin menangis? Boleh tidak jika laki laki ketakutan? Boleh tidak jika seorang abang takut?
Boleh tidak jika Jaemin rasanya ingin meraung kencang, menyalahkan takdir yang menempatkannya pada posisi buruk, membuatnya sesak baik di kehidupan ini maupun kehidupan dulu.

"Takdir baik karena menempatkan kita menjadi saudara di kehidupan manapun, namun takdir juga jahat karena terus mengurungku dalam rasa sesak."

"Jasmine, kakak tak tahu apa yang kita lalui, tak tahu apa dulu kakak gagal melindungi mu atau bagaimana, tapi tolong jadi lentera yang bersinar terang di tengah gelapnya takdir saat ini, kakak--tak mau tersesat dan kehilangan arah."

"Jika kakak gagal di kehidupan sebelumnya, maka kali ini--beri kesempatan untuk kakak menebusnya, kakak akan memohon pada takdir untuk berbaik hati untuk mu, lentera paling terang yang bisa menyinari seluruh dunia kakak."

Air mata Jaemin luruh, "Aku--Jaemin bersumpah untuk memberikan nyawaku untuk melindungi mu, Jasmine."

Jaemin menarik senyum dan mendekat, mencium kening adiknya lembut, "Kakak disini, jangan lupa untuk kembali pada kakak ya?"

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang