PRIA ARAB MAJIKANKU S2E13
IBRAHIM P.O.V
Semua barang yang akan aku bawa untuk kembali merantau ke Saudi telah siap, kali ini sudah disimpan diruang tengah, agar aku lebih mudah untuk membawanya nanti.
“Ra, kamu emang jadi berangkatnya besok?.” Tanya bang Daud, benar aku sudah berbicara bang Daud dan Ibu, lalu memutuskan untuk berangkat di hari besok, jumat pagi, sebenarnya aku tidak bilang akan bertemu dengan tuan Abbas, aku bilangnya sih akan bertemu dulu dengan teman yang akan berangkat bersama ke Saudi, ibu sih mengizinkanku untuk berangkat besok, dia bilang gimana enaknya aku aja, tapi bang Daud, meskipun dia juga memberiku izin, tapi wajahnya sedikit sedih dan seperti tidak rela aku berangkat.
“Jadi dong bang, emangnya kenapa?.” Wajah bang Daud murung dan menunduk.
“Gak bisa nanti aja gitu, atau nggak bulan depan aja sekalian?, Biar abang yang bilang ke agenya.” Ucapnya pelan sambil merengut.
“Hahaa abang ada-ada aja, nggak bisa lah, Ibra juga tadinya gitu minta buat liburan nya diperpanjang, tapi bos Ibra kekeuh harus Ibra pulang tepat waktu.”
“Gitu ya.” Jawabnya pendek dan sedih.
“Jangan sedih gitu dong bang, Ibra kan jadi gaenak, nanti kefikiran lagi.”
“Iya abang usahain nggak sedih.”
“Nanti Ibra bilang deh ke majikan Ibra, biar bisa berangkatin abang liburan ke Saudi, pasti di izinin sih, asalkan Ibra mau ngerengeknya.” Ucapku merayu bang Daud, kepalanya terangkat lalu menatapku, kini wajahnya tersenyum lebar, ia lalu memeluku erat.
“Makasih.” Ucapnya, tiba-tiba kurasakan pelukan lainya muncul dari belakang, ibu, dia memeluk kami berdua sambil mencium kepala kami bergantian.
“Udah ah, jangan sedih-sedih gini, nanti ibu jadi ikutan sedih lagi.” Aku mengeratkan pelukanku dibadan Ibu dan bang Daud, merasakan ini semua lagi nanti satu tahun kedepan.
“Bener bang kata ibu, yang penting abang doain aku sehat, banyak yang sayang, biar nanti pulang tuh bisa kumpul lagi kayak gini.”
“Padahal kalo kamu nggak berangkat lagi juga Ra, abang masih bisa hidupin kamu sama Ibu dari hasil bengkel abang.”
“Nggak usah lah, hidup abang kan bukan cuman aku sama ibu aja, ada masa depan abang juga, abang harus nikah, punya istri, punya anak nanti, tanggung jawabnya bakalan lebih banyak, kalo aku cuman ngandelin abang, kasian kan, lagipula abang dari bapak meninggal juga udah hidupin aku sama ibu, sekarang giliran abang, bahagiain diri abang sendiri.” Jawabku sambil mengusap punggungnya, ia mengangguk sedih.
“Udah ah jangan sedih gini, hayu makan yuk, itu ibu udah masak banyak, yuk!.” Ajak ibu sambil menarik tangan kami berdua untuk ikut dan makan bersama di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)
RomanceMelanjutkan perjalanan Ibrahim setelah mengambil cuti liburan selama satu bulan untuk pulang kampung dari Saudi, hubunganya dengan Daud, sang kakak, Abuya sang majikan, juga pria pria baru yang sebentar lagi akan hadir menjadi pengisi kehidupan Ibra...