CH.25 Pria Sialan

4.3K 269 48
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU S2E25

IBRAHIM P.O.V

Sudah satu bulan sejak Asad dirawat dirumah, kali ini ia sudah bisa berjalan, meskipun masih dibantu dengan menggunakan crutches, tapi setidaknya ia tidak tiduran sepanjang hari, luka-luka ditubuhnya sudah mengering, hanya tinggal penyembuhan kakinya saja.

Sidang perceraian Asad dan Farah sudah final, Asad tidak datang jadi perceraian dilakukan secara cepat, Asad dan Farah sudah resmi bercerai, hak asuh anak sudah menjadi kesepakatan yang disetujui oleh kedua pihak bahwa disetiap weekdays, anak-anak Asad bersama dengan Farah, dan setiap weekend dan hari libur akan menjadi giliran Asad untuk bersama anak anak, Asad juga harus membayar Alimony dan uang pengeluaran untuk anak-ank setiap bulan dengan sejumlah uang, ah tapi itu tidak menjadi sebuah masalah besar bagi Asad, uang hanyalah masalah kecil.

Hari ini, seperti biasa, Abuya sudah berangkat ke kantor, dan oh, kamar Asad dipindahkan ke lantai bawah, agar ia tidak perlu naik turun tangga, Aku berjalan ke kamarnya sembari membawa sarapan untuknya, aneh, pintu kamarnya sudah terbuka, dan tidak ada orang didalam, aku bertanya kepada Amihan dan Nala apakah mereka melihat kemana Asad? Mereka berdua menggelengkan kepala.

Sambil membawa sarapan diatas nampan aku mengelilingi seisi rumah Abuya mencari keberadaan Asad, ternyata, Asad sedang duduk dihalaman belakang, duduk diatas kursi menghadap ke arah cahaya matahari yang masih malu malu muncul.

“Sudah disini saja.” Ucapku, Asad menengok ke arahku sebentar lalu kembali menatap ke arah depan mengacuhkanku, aku berjalan mendekat ke arahnya, menyimpan nampan berisi sarapan diatas meja disamping kursi tempatnya duduk.

“Sudah waktunya sarapan.” Lanjutku, ia hanya mengangguk saja.

“Mau saya suapi?.” Tawarku.

“Saya bisa makan sendiri.” 

“Good.” Ucapku singkat sembari berjalan untuk meninggalkanya, aneh, kadang sifatnya menyebalkan, kadang asyik, membuatku bingung apakah ia telah menerima kehadiranku dan mulai mau mengenal diriku atau hanya sekedar basa basi saja.

“Kemana?.” Tanya Asad, aku menghentikan langkahku dan berbalik menatapnya.

“Memulai pekerjaan saya.” 

“Disini aja dulu, temani saya.” Titahnya, aku tersenyum dalam hati, memang sejak ia menyuruhku untuk membantunya kencing, sikapnya tidak sekeras saat pertama kali kita bertemu, masih menyebalkan, tapi tidak semenakutkan dulu.

“Nanti ada yang iri tuan, harusnya saya mengerjakan tugas harian saya bukan malah bersantai dan menikmati hangatnya cahaya matahari pagi.” Ucapku sambil berjalan ke arahnya, ia tersenyum lalu mengambil mangkuk berisi sarapan dan mulai melahapnya.

“Siapa bilang kamu disini untuk bersantai?, Pijatkan kaki kiri saya, pegal sekali rasanya menjadikan tumpuan seluruh badan disatu kaki.” Jawabnya lalu kembali melahap sarapan.

“Hah?.” 

“Hah?, Kenapa hah? Saya juga tugas harianmu kan? Sudah cepat jangan banyak tanya, pijatkan kaki kiri saya.” Ucapnya tanpa basa basi, dongkol dan kesal rasanya, aku kira dia akan menyuruhku menemaninya dan bersantai, ternyata menyuruhku untuk memijat kakinya, sambil berjalan, dengan pelan ku senggol kaki kanannya yang sedang sakit.

“ARGHHH!!!, Kau buta? Shit, ngilu sekali!!.” Asad menyimpan sarapanya lalu meminum air didalam gelas, dalam hati aku tersenyum, itu yang kau dapat jika menjadi pribadi yang menyebalkan.

“Aduhh, maaf tuan, saya tidak sengaja.” Aku meminta maaf sambil berjongkok dan mengusap kaki kirinya.

“Shittttt.” Asad menyimpan gelas dimeja lalu kembali melanjutkan sarapannya, aku memijat kaki kirinya pelan, betisnya keras, berurat dan berbulu, memang sebadan saja pria ini penuh bulu, sama seperti Abuya, tidak ada percakapan diantara kami, Asad fokus sarapan, dan au fokus memijat.

PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang