PRIA ARAB MAJIKANKU S2E24
THIRD P.O.V
“Permisi! Bill!.” Panggil Abuya kepada waitress untuk meminta bill pembayaran, waitres itu berjalan ke arah meja Ibrahim dan Abuya lalu memberikan secarik kertas didalam sebuah buku kecil.
“350 Riyal?!.” Ibrahim tidak percaya, semahal itu? Padahal yang dimakanya hanyalah sepiring udang kecil dan french fries, dan Abuya hanya memakan steak kecil.
“Itu harga yang wajar Brahim.” Abuya mengambil tissue lalu mengusap mulutnya yang agak berminyak.
“Setara dengan satu juta lima ratus, saya tidak pernah makan diluar dan menghabiskan lebih dari lima ratus ribu.” Abuya tertawa pelan.
“Mata uangnya berbeda, jadi wajar saja, sudahlah tidak terlalu mahal juga ini.” Ibrahim mengangguk, Abuya dan Ibrahim pergi keluar dari restauran.
Ibrahim mengira Abuya akan kembali ke kantor, tapi ternyata Abuya membelokan mobilnya dari arah jalan menuju kantor.
“Tidak kembali ke kantor?.” Abuya tidak menjawab, ia hanya tersenyum.
“Nanti mereka mencari anda Abuya.”
“Tenanglah, kenapa kamu jadi ribet dan paranoid seperti ini Brahim, perusahaan itu milik saya, berjalan jalan sebentar tidak akan membuat saya dipecat, lagipula siapa yang berani memecat saya?.” Ucap Abuya sambil terkekeh.
“Jajaran auditor dan investor?.”
“Ahh iya, tenang saja, mereka semua teman saya.” Mobil Abuya masuk ke area hotel, ia memesan sebuah kamar, Ibrahim tersenyum, dalam hati ia sudah tau apa maksud Abuya mampir dulu sebentar di hotel.
Mereka masuk kedalam kamar, mengunci pintu kamar hotel, Ibrahim langsung saja melompat ke atas kasur tiduran disana, sedangkan Abuya, duduk dikursi sambil membuka jendela balkon, angin panas segera hinggap dan menerpa mereka.
“Arghh, tidak usah dibuka Abuya, panas sekali!.” Abuya mengangguk dan kembali menutup jendela balkon.
“Tadinya saya ingin merokok Brahim.”
“Memang tidak boleh merokok sambil ditutup?.”
“Tidak boleh, itu policy hotel.”
“Tapi kan, tidak ada yang tahu, tidak ada yang melihat juga.” Abuya berjalan mendekat ke arah Ibrahim yang sedang berbaring, mengusap pipinya sambil tersenyum lalu menunjuk ke sesuatu yang menempel dilangit langit ujung.
“Lihat itu, itu namanya smoke detector, sensornya akan hidup seketika jika ada asap yang bersentuhan dengan alat itu, antara springkle air yang akan keluar, atau alarm yang kencang berbunyi, diantara keduanya tidak ada yang lebih baik.” Jelas Abuya.
“Bisa di denda kah?.”
“Tentu saja, tapi bukan itu yang menjadi masalah untuk saya Brahim, nanti saya bisa di blacklist dari hotel, atau mereka menghubungi branch hotel mereka yang lain, atau partner mereka, bisa bingung jika saya di blacklist dari banyak hotel.” Ibrahim mengangguk mengerti.
“Yasudah Abuya, jangan merokok saja, biar giliran saya saja yang merokok.” Ucap Ibrahim sambil tersenyum.
“Kamu merokok?.”
“Merokok ini Abuya.” Ucap Ibrahim sambil mengelus penis Abuya dari balik celana kantornya, reflek Abuya tertawa sambil mengusap kepala Ibrahim, Ibrahim malah menempelkan wajahnya digundukan penis Abuya, mengusapkan wajahnya di penis Abuya yang terhalang celana, terasa diwajahnya, penis setengah tegang Abuya yang kenyal dan tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)
RomanceMelanjutkan perjalanan Ibrahim setelah mengambil cuti liburan selama satu bulan untuk pulang kampung dari Saudi, hubunganya dengan Daud, sang kakak, Abuya sang majikan, juga pria pria baru yang sebentar lagi akan hadir menjadi pengisi kehidupan Ibra...