PRIA ARAB MAJIKANKU S2E16
IBRAHIM P.O.V
Pria dihadapanku, tersenyum lebar, menampilkan barisan gigi putihnya, kumis tebalnya yang hitam legam, tanpa basa-basi aku langsung melepaskan kedua koperku dari genggamanku, dan langsung menghambur kedalam pelukanya, erat dan lama, Abuya memegang wajahku dengan kedua tanganya, ia menyentuhkan hidungnya ke hidungku, budaya Arab, mengecup kening dan kedua pipiku, hahaha, memang, akan terlihat sangat lebay, hanya satu bulan saja kami berpisah, tetapi bagaikan tidak bertemu selama bertahun-tahun.
“Abuya, anda sudah lama menunggu?.”
“Tidak, hanya setengah jam saja, bagaiaman penerbanganmu?.” Aku mengambil kedua koperku dan kami berjalan menuju pintu keluar bandara.
“Lancar, tidak terlalu banyak turbulensi Abuya, tidak seperti pada saat pertama kali berangkat kesini.”
“Good, good.” Jawabnya sambil merangkul badanku.
Kami berjalan agak jauh menuju mobil Abuya, ia tidak berangkat dengan pak Damar, karena pak Damar sedang berlibur dan cuti ke Indonesia selama dua bulan.
Abuya membukakan pintu mobil untukku, aku melihat ke arah kursi belakang, banyak sekali paperbag, kecil dan besar dibelakang sana, untuk apa Abuya belanja sebanyak ini?.
“Mau makan dulu Brahim?.” Aku menggelengkan kepala.
“Langsung ke rumah saja Abuya, saya ingin istirahat.” Ia mengangguk.
Perjalanan dari bandara menuju rumah Abuya tidak terasa karena aku tertidur, dipesawat tidur, di mobil tidur, entahlah, sepertinya aku akhir-akhir ini sering tidur.
Sebuah tepukan terasa dipipiku, tepukan itu berubah menjadi sebuah usapan lembut, mataku terbuka perlahan, wajah tampan Abuya menjadi hal pertama yang aku lihat, tampan sekali pria matang di hadapanku ini, apalagi lengkap dengan keffiyehnya, khas pria-pria Arab, makin terlihat berkharisma.
“Kita sudah sampai, ayo masuk Brahim.” Aku menganggukan kepalaku, tapi tidak langsung bangun, menggeliat dan menguap terlebih dahulu.
“Mau saya bopong?.” Mendengar itu aku langsung duduk sigap dan melepas seatbelt.
“Tidak usah Abuya, saya bisa berjalan sendiri…,malu.” Jawabku sambil terkekeh, Abuya tertawa kecil kemudian keluar dari mobil, terdengar suara Abuya memanggil Amihan dan Nala, tepat saat aku keluar dari mobil, Amihan dan Nala langsung saja memeluku bergantian.
“Lama sekali kau libur Brahim.” Ucap Nala sambil tersenyum dan memegang bahuku.
“Benar, gantian lah dengan kami.” Sambung Amihan, aku hanya tertawa mendengar ucapan mereka, Abuya menunjukan tanganya kedalam mobil, Amihan dan Nala mengangguk kemudian membawa barang-baran yang tadi Abuya beli, mereka membawanya masuk.
Abuya membuka bagasi mobil dan mengeluarkan dua koper miliku, saat aku hendak mengambil koperku dari tanganya, matanya sontak melotot kearahku, tidak mengizinkanku, ia mengajaku untuk masuk dan langsung berjalan menuju kamarku.
Abuya menyimpan koper lalu berjalan keluar dari kamarku tanpa mengeluarkan sepatah kata, aku membereskan koperku, tidak membukanya terlebih dahulu karena aku masih merasa lelah, beberapa saat kemudian, Abuya masuk kembali kedalam kamarku, membawa gelas beralaskan nampan.
“Apa itu?.”
“Minuman selamat datang.” Jawabnya sambil tersenyum dan memberikanku gelas, aku menerima gelas itu, sebuah jus, hmm, wanginya familiar, ahh, ini kan jus yang merk terkenal yang biasa aku beli di supermarket ketika belanja bulanan, aku meminum jus itu, dingin dan segar karena Abuya menambahkan balok balok kecil es batu kedalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)
RomanceMelanjutkan perjalanan Ibrahim setelah mengambil cuti liburan selama satu bulan untuk pulang kampung dari Saudi, hubunganya dengan Daud, sang kakak, Abuya sang majikan, juga pria pria baru yang sebentar lagi akan hadir menjadi pengisi kehidupan Ibra...