PRIA ARAB MAJIKANKU S2E59
THIRD P.O.V
“Hussein!.” Ucap wanita itu ketika memeluk Abuya dari belakang, Abuya langsung melihat siapa yang memeluknya itu, wajah Abuya seketika langsung berubah sumringah, senyumnya lebar dan tulus, ia membalas pelukan wanita itu, mereka berpelukan selama beberapa saat hingga saling melepaskan.
“Namiah!!.” Ucap Abuya lalu menuntun tangan wanita itu untuk duduk disofa disampingnya.
“Hussein!.”
“Wh-a, kau ada disini? Bagaimana? Kenapa tidak menghubungiku dulu?.” Abuya tergagap tidak tahu harus mengatakan apa.
“Why? Apakah kedatanganmu tidak kau harapkan?.” Abuya langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.
“Ti-tidak seperti itu, hanya saja, ini begitu tiba-tiba sekali, tidak ada angin, tidak ada hujan, kau ada disini.” Wanita bernama Namiah itu hanya tersenyum lebar mendengar ucapan Abuya ia menatap ke arah Ibrahim yang masih berdiri didekat pintu, tanganya bergerak menyuruh Ibrahim mendekat.
“Kemarilah!.” Ucap Namiah singkat, Ibrahim mengangguk kemudian mendekat.
“Nyonya?.”
“Buatkan aku jus apel ya? Ada juicer disini?.” Ibrahim mengangguk, ada juicer tapi tidak pernah dipakai karena ia selalu membeli dari luar yang instan untuk Abuya.
“Ada nyonya, tapi belum dipakai.”
“Kau tidak menyaring serat serat jus yang kau buat? Hussein!, Kau minum jus yang kotor?.” Ucap Namiah tidak percaya kepada Abuya, Abuya hanya mengangkat kedua bahunya tidak perduli.
“Buatkan aku jus apel, gunakan juicernya, saya ingin jus nya yang clear dan bening.” Ibrahim mengangguk kemudian berjalan kedapur, ada perasaan sedikit kesal mendengar ia diperintah oleh Namiah, siapa dia? Apa hubunganya dengan Abuya? Mengapa ia begitu berani dan tidak kagok ketika bersama Abuya? Beberapa pertanyaan mengumpul di kepala Ibrahim.
“Ahhh, sudah berapa lama Hussein?, Tujuh? Sepuluh? Lama sekali kita tidak berjumpa.” Ujar Namiah.
“Delapan tahun Nami.”
“Delapan? Ohhh, kita sudah tua sekarang Hussein.” Abuya mengangguk setuju.
“Banyak sekali kejadian yang aku lewatkan tentangmu, meninggalnya istrimu, pernikahan anak anakmu, dan sekarang, musibah yang menimpamu, banyak sekali halangan saat aku ingin berkunjung.” Namiah membuka tasnya lalu mengeluarkan sebungkus rokok lalu mulai membakar sebatang.
“Setidaknya aku sudah mengirimkanmu undangan serta kabar berita.” Ujar Abuya, Namiah mengangguk.
“Terimakasih karena telah mengingatku.”
“Tidak banyak yang berubah hmm?.” Tanya Abuya, hembusan asap dari mulut Namiah berhembus.
“Yaa,seperti inilah.”
“Masih cantik dan anggun.” Jawab Abuya, ia tidak sadar bahwa Ibrabim ada disampingnya, menyimpan gelas berisi jus apel, ia mendengar apa yang Abuya ucapkan.
“Masih hebat dalam memuji hahah,kita sudah tua Hussein, berhenti dengan semua mulut manismu.” Ucap Namiah, Abuya terkekeh kemudian mengangkat tanganya.
“Hanya mengucapkan sebuah fakta.” Namiah melambaikan tanganya, lalu meminum jus apel, Ibraim masih berdiri disamping Abuya.
“Tidak pakai ice?.” Tanya Namiah kepada Ibrahim.
“Anda tidak bilang nyonya.”
“Bawakan ice nya kesini.” Titahnya lagi, Ibrahim menatap ke arah Abuya, sebuah kekecewaan terasa ketika Abuya menatapnya kemudian mengangguk, setuju dengan Namiah untuk Ibrahim segera kembali ke dapur dan membawakan ice untuk jus apel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)
RomansMelanjutkan perjalanan Ibrahim setelah mengambil cuti liburan selama satu bulan untuk pulang kampung dari Saudi, hubunganya dengan Daud, sang kakak, Abuya sang majikan, juga pria pria baru yang sebentar lagi akan hadir menjadi pengisi kehidupan Ibra...