PRIA ARAB MAJIKANKU S2E50
THIRD P.O.V
Ibrahim sedang berada dikamar Abuya, mengambil urinebag yang telah penuh setelah semalaman tidak diganti, ia masuk ke kamar Abuya sambil sekalian membawa teh hangat untuk Abuya di pagi hari, Abuya sedang bersandar di ujung kasur, diatas pahanya ada semacam stand tray untuk menyimpan makanan dan minuman, koran hari ini serta asbak untuk Abu rokok.
“Jangan terlalu banyak Abuya.” Ucap Ibrahim sambil menyimpan gelas diatas tray, Abuya menurunkan koran yang tengah ia baca kemudian menatap Ibrahim.
“Terlalu banyak apanya?.” Tanya Abuya, Ibrahim mengambil pack rokok Abuya yang masih penuh lalu melambaikanya dihadapan Abuya.
“Ini.” Ketus Ibrahim, Abuya mengibaskan tanganya kepada Ibrahim.
“Mana kantong urine nya Abuya?.” Tanya Ibrahim, memang urine bag yang telah penuh biasanya sudah Abuya pisahkan, agar aman dan tidak mengganggu penglihatanya, Abuya memang benar benar peduli akan kebersihan kamarnya, selalu wangi dan bersih, anehnya juga, meskipun ia merokok tetapi tidak pernah ada abu rokok yang berserakan dilantai atau karpet, selalu bersih.
“Didekat kamar mandi Brahim, sudah saya bungkus dengan plastik.” Ujar Abuya, tanganya menunjuk kamar mandi.
“Kenapa dibungkus?.” Tanya Ibrahim, ia mengambil plastik berisi urine bag.
“Agar kamu tidak jijik.”
“Jijik? Kemarin saya meminum sperma anda Abuya, tidak ada lagi yang membuat saya jijik jika menyangkut anda.” Jawab Ibrahim, Abuya terkekeh pelan kemudian mengangguk.
“Ahhh, benar juga, kalau begitu saya ganti saja alasanya, agar kamu gampang membawanya ditanganmu.” Ujar Abuya, Ibrahim tersenyum kemudian terkekeh.
“Kenapa masih dipakai sih Abuya? Bukanya anda sudah bisa ke kamar mandi?.”
“Siang hari memang bisa karena hanya sesekali saya ingin buang ari kecil, tapi malam hari, dengan udara yang dingin, kantung kemih saya sering kali minta dikeluarkan isinya, sangat malas sekali turun dari kasur Brahim.” Jawab Abuya, ia kemudian meminum teh hangatnya sedikit, Ibrahim mengangguk mengerti, ia berjalan mendekat ke arah Abuya kemudian mengecup pipinya lembut.
“Cepat sembuh.” Ucap Ibrahim, Abuya membalas mengecup pipi Ibrahim, “Terimakasih.” Ujar Abuya.
Ibrahim keluar membawa urine bag dari kamar Abuya, diruang tengah ia berpapasan dengan Asad yang sudah siap, rapi dan lengkap dengan seragam mengantornya, tuxedo berwarna abu-abu yang begitu memuji tubuhnya yang bagus, mata mereka bertemu, sebuah senyuman terbentuk di wajah Asad, ia kemudian duduk disofa ruang tengah.
“Ibrahim!.” Panggil Asad, Ibrahim menyaut kemudian mendekat ke arah Asad.
“Ya tuan?.”
“Bisa tolong buatkan saya roti isi, lapar sekali saya pagi ini.” Pinta Asad, Ibrahim mengangguk.
“Apa itu ditanganmu?.” Tanya Asad penasaran dengan plastik ditangan Ibrahim.
“Ahh ini? Urine bag Abuya.” Sontak wajah Asad sedikit meringis.
“Cuci tanganmu dulu, jangan kau sentuh makananmu setelah membuang itu jika tidak mencuci tangan!.”
“Tentu saja! Saya selalu higienis kok!.”
“Yasudah sana!.” Ibrahim merasa dongkol mendengar ucapan Asad, padahal ia sedang dalam mood bagus hari ini, tapi manusia satu ini selalu saja bisa untuk mengubah semua itu dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)
RomansMelanjutkan perjalanan Ibrahim setelah mengambil cuti liburan selama satu bulan untuk pulang kampung dari Saudi, hubunganya dengan Daud, sang kakak, Abuya sang majikan, juga pria pria baru yang sebentar lagi akan hadir menjadi pengisi kehidupan Ibra...