PRIA ARAB MAJIKANKU S2E52
IBRAHIM P.O.V
Emir tengah terduduk diatas kasurku, bersandar pada tembok di ujung ranjang, kakinya terbentang dan membuka, daging tebal yang mengacung keatas ditengah kakinya terlihat begitu menggoda, berdenyut dan bergerak sendiri, tidak ada sehelai kain pun yang menempel pada tubuh Emir, hanya jam tangan saja yang tersisa melingkar di pergelangan tanganya, aku berdiri, sama seperti Emir, bertelanjang, bedanya dibadanku masih tersisa, thong berwarna kuning yang aku pakai, aku berjinjit dan berjalan kesana kemari, memamerkan tubuhku, sesekali aku menungging dan menunjukan pantatku kepada Emir, ia kemudian turun dari kasur, seperti tidak sabar dia langsung memeluk badanku, melingkarkan tanganya diperutku erat, bulu dadanya menggelitik punggungku, penisnya menggesek pantatku, maju mundur sambil ia mendudukan dirinya di atas kasur dan mendudukanku di pangkuanya.
“Nakal sekali.” Ucapnya sambil menjilati telingaku
“Main cepat saja ya.” Aku mengangguk setuju, karena masih ada keluarganya dikamar Abuya.
Aku mengambil lube dari laci, mengeluarkan isi lube itu ditanganku kemudian membalurkannya dipenis Emir, tangan Emir bergerak menarik kain tipis thong ku kesamping, menampilkan lubang pantatku yang berdenyut, merekah dan merah, siap untuk disumpal oleh daging sumber kenikmatan milik pria Arab ini.
Emir mengambil lube kemudian menuangkanya di jarinya, ia kemudian membalurkan lube itu dilubang pantatku, jarinya masuk dan mempersiapkan lubangku untuk sesuatu yang lebih besar, penisnya.
“Arghhh, ahhhh, ssssshhhh.” Erangku ketika jari jemari Emir bergantian masuk dan keluar membiasakan lubangku.
Bibirnya tidak diam, menciumi dan menjilati leherku, sesekali menggigit lembut leherku, tanganya menggenggam penisnya yang tegang sempurna, mengarahkanya langsung kelubang pantatku, terasa tekanannya memaksa masuk, Emir mengangkat kakiku sebelah, memberikan ruang yang lebih leluasa untuk penisnya, kepala penisnya telah masuk, ia mendiamkan penisnya, mengecup bibirku, lalu setelah itu barulah ia menekan kembali penisnya, lebih dalam dan secara perlahan, sudah setengah penisnya yang masuk, aku juga tidak ingin kalah, ingin segera merasakan penisnya bersarang dilubangku, menekan pinggangku kebawah, mempermudah Emir dalam menekan.
Penis Emir kini sudah masuk seluruhnya, kami bercinta dalam posisi duduk, pantatku bergerak, menggoyang penisnya, tangan Emir bertumpu pada kasur, membiarkan aku yang bekerja, aku memutarkan badanku, bergerak mengangkanginya, menghadap ke arahnya sekarang, tanganku memegang pipinya, ku cium bibir Emir, menjilati dan menggigiti bibirnya lembut sambil pinggangku tetap berputar.
“Naik turun!.” Titah Emir, aku berhenti bergoyang kemudian mulai bergerak naik turun dipenisnya, memberikan penisnya sensasi himpitan dan hisapan oleh pnatatku,wajah Emir meringis menahan nikmat, tanganku ku kalungkan dilehernya, kepalanya aku dekatkan ke putingku, ia langsung melahap putingku, menghisapnya bagaikan seorang anak kecil yang kehausan, kencang sekali hisapanya, sampai sampai putingku mengacung dibuatnya, bergantian dia menghisap kedua putingku, tidak membiarkan satu puting merasa kurang kasihnya.
Emir memegang pinggangku, menyuruhku berhenti, kemudian kali ini giliran dia yang bergerak, menggenjot lubangku, pinggangnya bergerak naik turun, menumbuk lubangku dengan rudal tebalnya, aku hanya bisa meringis dan mendesah seperti orang yang kepanasan, Emir meniup wajahku yang memejamkan mata, ia berhenti menggenjot kemudian menidurkan dirinya sendiri, kembali membiarkan diriku mengambil alih dominasinya, aku mengangkangi tubuhnya, bergerak naik turun dan memutar, dengan gerakan pelan dan dalam, yang pasti hisapan lubangku kupastikan legit dan rapet agar Emir bisa lebih cepat keluar, tapi tetap saja, namanya kuda jantan Arab, sudah sepuluh menit masih belum keluar juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)
RomanceMelanjutkan perjalanan Ibrahim setelah mengambil cuti liburan selama satu bulan untuk pulang kampung dari Saudi, hubunganya dengan Daud, sang kakak, Abuya sang majikan, juga pria pria baru yang sebentar lagi akan hadir menjadi pengisi kehidupan Ibra...