◦•●◉✿ Happy reading ✿◉●•◦
🌼
🌼
🌼
🌼
" Kau tidak apa apa Gave?".
Gave mendongak, menatap sosok pria tampan yang kini berdiri di atasnya. Jangan pikirkan posisi yang membuat otak kalian tidak benar, hanya saja kini posisi Gave sedang berada di atas lantai di sebuah ruangan karena pria itu terjatuh saat sedang berjalan.
Dan kini pria manis itu terlihat meringis kesakitan disana hingga sosok Milan kini menunduk menatapnya.
" Kaki saya....".
" Kau terjatuh? Apa kakimu terkilir? Ya Tuhan kenapa kau tidak hati hati...".
" Saya....".
Grep
Gave membelalakkan matanya terkejut saat Milan kini tiba tiba saja mengangkat tubuhnya, meski entah mengapa tangannya seakan memahami apa yang seharusnya di lakukan...ya tangan Gave tanpa sengaja kini melingkar indah di leher pria tampan itu.
Milan berjalan dengan cepat, pria itu bahkan kini sudah berada di depan sebuah mobil mewah dan tak lama melajukan mobil itu menuju ke sebuah rumah sakit dengan Gave yang duduk di kursi penumpang dengan wajah yang masih kebingungan.
Gave masih terdiam di tempatnya, pria manis itu masih mencerna dengan baik apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Hingga suara Milan membuat pria manis itu tersadar dari lamunannya.
" Periksa dia dokter".
" Ada apa dengannya tuan Milan?".
" Dia jatuh dan kakinya terkilir, jadi cepat periksa dia dokter".
Dokter itu bergegas memeriksa kaki Gave, hingga akhirnya kini pria manis itu di sarankan untuk istirahat total dan tak melakukan apapun.
Gave menghela nafas pelan, menatap pemandangan di depannya dari sebuah mobil yang kini mulai melaju ke tempat tinggalnya.
" Istirahat total, kau dengar apa yang dokter katakan bukan".
Gave menoleh pada sosok Milan dengan wajah cemberut, hingga helaan nafas kembali terdengar disana.
" Aku tidak akan memotong gajimu, jadi tenang saja".
" Tapi tuan, kak Daisy akan sangat kerepotan jika saya....".
" Kau ingin aku mati di tangan Daisy jika aku membiarkanmu bekerja dengan keadaan seperti ini?".
Gave terdiam, ucapan atasannya itu benar. Daisy pasti akan melakukan hal yang sama jika wanita itu tahu Gave sedang terluka saat ini.
Gave masih terus menghela nafasnya pelan, hingga tubuhnya kembali di angkat oleh Milan. Satu yang menjadi pertanyaan Gave saat ini, apa tubuhnya seringan itu hingga Milan bahkan mengangkat tanpa menunjukkan ekspresi kelelahan.
" Buka pintunya Gave".
Gave membuka knop pintu kamarnya, tak lama kini dia dan Milan sudah mulai memasuki kamar itu. Sebuah kamar yang membuat Milan mengernyit heran, bagaimana bisa kamar Gave terlihat sangat rapi untuk ukuran kamar seorang pria.
Milan merebahkan tubuh Gave perlahan, tangannya merapikan kaki Gave yang sakit dan memasang selimut sebelum akhirnya...
Cup
![](https://img.wattpad.com/cover/318008183-288-k907790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweiss (Diterbitkan)
FantasyLika liku kehidupan seorang pria manis dalam mengenal arti sebuah cinta dalam hidupnya, sebuah cinta yang bahkan hadir pada sosok orang yang tak seharusnya dia impikan membuatnya kembali mengalami luka terdalam di hatinya. Terlepas dari pernikahan...