Lika liku kehidupan Gaveesha dalam mengenal arti sebuah cinta dalam hidupnya, sebuah cinta yang bahkan hadir pada sosok orang yang tak seharusnya dia impikan membuatnya kembali mengalami luka terdalam di hatinya, Milan.
Terlepas dari pernikahan yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bri...kau bisa mengurus perceraianku dengan Bianca?"
"Wow tunggu teman, kau gila....kenapa tiba tiba? Apa kau menemukan peri di sana sampai kau ingin melakukan itu. Dengar Milan, kau pikir pernikahan semudah itu? Katakan ada apa, akhh sudahlah...aku mengirim mu kesana untuk bekerja bukan jadi semakin gila Milan, tapi sudahlah kita bicarakan lagi saat kau pulang nanti."
"Tapi Bri..."
"Selesaikan pekerjaanmu di sana dan cepat kembali sebelum kau juga membuatku gila Tuan Milan SatyasJanendra....lakukan apapun yang kau inginkan saat kau pulang nanti. Oke teman..."
Itulah yang Milan katakan pada Brian dengan raut wajah serius saat menelpon pria itu, saat itu Milan seakan sudah memantapkan hatinya untuk tak lagi berurusan dengan wanita yang dulu dia cintai.
Tak setia
Milan bahkan tak lagi peduli dengan kata itu saat ini, saat di mana dia sudah di buat gila hanya karena tak menemukan keberadaan Gave setelah pertengkaran mereka 3 hari yang lalu.
Bak pengemis
Ya sepertinya itu yang pantas di sematkan pada Milan saat ini, kesehariannya hanya mencari Gave di seluruh area Gyeongju hanya untuk meminta maaf kembali pada sosok manis itu, namun tidak hanya menemukan Gave bahkan jejak sedikit saja tak pria itu temukan membuat Milan ingin membunuh dirinya sendiri.
"Akhhh di mana kau Gave, kau benar benar membuatku gila."
Milan mengusak kepalanya kasar di dalam sebuah mobil hingga sebuah dering telepon terlihat di benda pipihnya, sebuah nama terlihat di sana saat ini.
"Kapan kau kembali, istrimu membuat Mama..."
"Aku menemukan Gave, Ma..."
"Benarkah? Lalu di mana dia sekarang, bawa dia pulang Milan..."
"Aku membuatnya marah dan dia pergi begitu saja, aku masih mencarinya Ma...tapi pekerjaan ku..."
"Kau bodoh Milan, bukannya memeluknya kau malah membuatnya marah? Mama tidak perduli bagaimana kau melakukannya, yang pasti cari Gave hingga dapat, dan jangan perdulikan pekerjaanmu. Mama akan membantumu asal kau bisa membawanya kembali."
"Aku tahu Ma, jangan katakan..."
"Mama tahu, Mama tidak akan mengatakan apapun pada siapapun...lagipula sepertinya istrimu sedang asyik bersenang senang saat ini dengan para temannya, jadi temukan dia secepatnya lebih dulu."
Nyonya Janendra menutup teleponnya dengan wajah penuh senyuman, berbeda dengan Milan yang kini mulai menghela nafas pelan sembari bergumam lirih.
"Kemana lagi aku harus mencari mu Gave, akhh kenapa sekarang aku merasa menjadi second lead male di drama korea romantis yang sangat menyedihkan."