bab 18

488 100 62
                                        

Hy guys sebelumnya, author mau info kalau alurnya bakalan author cepetin ya. Kasihan Gave yang nge sad boy mulu kan, kalian juga pingin baca yang uwu uwu kan secepatnya 🤭🤭

 Kasihan Gave yang nge sad boy mulu kan, kalian juga pingin baca yang uwu uwu kan secepatnya 🤭🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eungh Tuan....

Milan terbangun terengah engah dengan wajah yang sudah penuh keringat, entah mengapa beberapa hari ini kegilaannya semakin menjadi. Bahkan hampir di setiap malam di saat dia berada di kamar yang berada di rumahnya, pria itu terus memimpikan Gave yang mendesah di bawahnya dengan wajah yang menggoda.

"Sial, ada apa sebenarnya denganku. Bagaimana bisa aku memimpikan hal itu saat aku bahkan belum pernah melakukannya dengan Gave."

Milan bahkan beberapa kali terjaga dan memanggil Gave tanpa sadar setiap kali membuka matanya, pria itu bahkan merindukan sebuah kemeja yang sudah di siapkan setiap kali dia akan berangkat bekerja.

1 tahun

Pernikahannya dengan Bianca sudah berjalan selama 1 tahun, dan itu artinya Gave juga sudah pergi dari sisinya selama itu. Milan menghela nafas pelan saat di sampingnya tak ada seorang pun di sana, Bianca bahkan tak mau untuk di ajak pindah ke rumah orang tuanya setelah tragedi pemukulan sang Kakek padanya.

"Aku akan pindah setelah kita punya rumah baru Milan."

Itu yang Bianca katakan padanya, dia bahkan masih ingat perdebatan terakhir yang mereka lakukan sebelum Bianca kembali pergi untuk melakukan pekerjaannya.

Siang itu entah apa yang merasuki seorang Milan hingga sikapnya berubah drastis, entah inginnya sebuah bukti cinta dari Bianca ataukah hanya untuk membuktikan pada Daisy jika pilihannya benar.

"Kau akan terus diam seperti itu?"

Milan mendongak menatap Bianca yang saat ini mulai berjalan mendekat padanya di ruang kerja sebuah apartemen yang mereka tinggali.

"Ayolah Milan kau tahu benar ini bukan waktu yang tepat untuk memiliki sebuah anak bukan, kau tahu jika kontrak kerjaku masih berlaku beberapa bulan lagi. Dan itu artinya..."

"Aku tak ingin membahas itu sekarang, kau tahu aku sedang sibuk. Lagipula kau juga akan memperbarui kontrak itu lagi tanpa sepengetahuanku seperti beberapa bulan lalu bukan, jadi...."

"Cukup Milan, aku tidak ingin bertengkar denganmu lagi saat pernikahan kita bahkan baru berjalan 1 tahun. Kau juga tahu jika aku harus kembali besok..."

"Secepat itu? Bukankah kau mengatakan akan berangkat 3 hari lagi?"

"Ada jadwal yang harus di majukan karena beberapa model yang tak bisa datang...karena itu aku tak bisa menolak saat mereka memintaku untuk menggantikannya. Milan aku berjanji kali ini aku akan menyelesaikan semuanya dan tinggal di sini, kita bisa melakukan apapun bahkan memiliki anak sekalipun. Jadi aku mohon beri aku kesempatan lagi sayang..." Ucap Bianca dengan wajah lembut penuh senyuman.

Edelweiss (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang