bab 19

424 91 47
                                    

Brak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak

Daisy melempar begitu saja dokumen di depan meja Milan membuat pria tampan itu terhenyak, Milan menatap penuh tanya pada sosok sang sahabat saat ini.

"Ada apa Daisy?"

"Berapa banyak lagi usaha yang harus aku perbuat karena ulah egois mu Milan? Kau membuat perusahaan yang kita bangun hancur."

"Apa maksudmu?"

"Klien menolak meneruskan kerjasama nya dengan kita Milan, jika terus seperti ini maka usaha kita akan benar benar hancur. Sepertinya kali ini kau harus menyerah Milan, hanya Papamu yang bisa mengembalikan semuanya." Ucap Brian yang kini juga sudah ikut bergabung dalam perdebatan itu.

"Kakek...Ini ulah Kakek ku Bri."

"Apa? Jadi semua hal yang dilakukan Papamu ada Kakek mu di belakangnya Milan. Jika begitu lakukan sesuatu Milan, kau tahu bukan bagaimana kekuasaan Kakekmu...Ka..."

"Kau pikir aku tak melakukan itu Bri? Aku sudah melakukannya, dia bahkan kembali menghajar ku dengan tongkatnya."

Daisy dan Brian terdiam sembari menatap Milan yang kini mengusak kepalanya kasar.

"Aku datang ke rumah Kakek 2 hari lalu Bri, itu juga karena Mama terus mengatakan akan membuatku dan Bianca bercerai jika Kakek terus menolak kehadiran Bianca. Kau tahu bukan jika Kakek selalu saja menuruti keinginan Mama ku, Bri."

"Lalu apa keputusan Kakekmu." Tanya Brian dengan wajah penasaran.

"Kakek meminta Bianca tinggal di rumah utama sebagai seorang menantu dan tak boleh bekerja di luar, jika kami menerima syarat itu maka Kakek tidak akan menghentikan semua hal yang bisa membuat perusahaan kita semakin jatuh."

"Lalu? Apa keputusan Bianca?" Tanya Brian dengan wajah ragu.

"Bisa di pastikan jika istri tercintamu itu tidak akan setuju bukan Milan? Dia bahkan rela meninggalkanmu demi pekerjaannya, dan lagi tentu saja dengan dia tinggal bersama orang tuamu itu akan membuatnya cepat terbunuh oleh Mama mu."

Milan menghela nafas pelan sembari menatap Daisy yang saat ini terduduk di salah satu sofa di sana dengan tatapan penuh tanya dari seorang Brian.

"Tunggu, apa yang di katakan Daisy tidak benar kan Milan?"

"Kenapa kau masih menanyakan hal itu Bri, kau tidak lihat wajah Milan. Dia bahkan tidak menyangkal ucapanku, Bianca tidak akan pernah bisa bersama dengan Mama Milan terlebih saat Gaveesha yang hanya di anggap menantu oleh  sang Nyonya rumah. Kau masih berharap Bianca melakukan itu demi cintanya pada Milan? Ayolah Bri jangan konyol, itu hanya akan terjadi jika Gaveesha yang menjadi istri Milan. Gaveesha bahkan akan melompat ke dalam sumur jika Milan memintanya...huh Gaveesha yang malang, kenapa dia harus sangat menyukai pria bodoh seperti Milan."

Edelweiss (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang