"Baby Alen, sudah uncle katakan bukan jangan sering tersenyum."
Putra menunjukkan wajah kesalnya pada sosok anak kecil yang hanya terdiam sembari menatap benda pipih di tangannya, wajah anak itu terlihat sangat tampan dengan wajah yang masih menggemaskan.
"Berisik, tidak bisakah kau diam? Kita akan menabrak sesuatu jika kau terus mengomel seperti itu?"
Gaveesha mengomel kesal pada Putra yang saat ini menatapnya cemberut, pria itu seakan ingin melakukan protes meski akhirnya dia hanya duduk diam dengan tangan terlipat di bangku belakang mobil yang mereka kendarai.
"Gave, jangan biarkan anak kecil ini ke sekolah. Aku benci tiap kali ada orang yang mencubit pipi gemuknya. Kau tahu bahkan banyak teman wanitanya yang selalu menempel."
Hah
Gaveesha menghela nafas pelan, menggelengkan kepalanya dan menghentikan mobil yang dia kendarai. Pria manis itu kini menatap jengah pada sosok pria di belakangnya yang masih bertingkah bak anak kecil.
"Kali ini apa masalahnya? Aku yakin itu bukan karena Gareen yang bertingkah, kau putus dengan pacar tua mu itu bukan?"
Putra terdiam, mempoutkan bibirnya dengan wajah masam membuat Gave hanya tersenyum tipis.
"Aku mencampakkannya, dia pria biseks yang menjijikkan. Kau tahu Gave dia melihat penuh nafsu pada wanita gila."
"Wanita gila?"
"Ya, kau tahu dia menatap nafsu pada model majalah yang wajahnya mirip Bianca...kau...ups."
Putra menutup bibirnya rapat saat menyadari apa yang saat ini dia lakukan, di lihatnya kini Gave hanya terdiam di sana saat nama Bianca di sebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweiss (Diterbitkan)
FantasyLika liku kehidupan seorang pria manis dalam mengenal arti sebuah cinta dalam hidupnya, sebuah cinta yang bahkan hadir pada sosok orang yang tak seharusnya dia impikan membuatnya kembali mengalami luka terdalam di hatinya. Terlepas dari pernikahan...