bab 30

351 77 77
                                    

Putra menatap sendu kedatangan Gave di bandara negara Perancis, ya setelah menolak beberapa kali permintaan Putra akhirnya Gave menerima untuk bekerja dengannya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putra menatap sendu kedatangan Gave di bandara negara Perancis, ya setelah menolak beberapa kali permintaan Putra akhirnya Gave menerima untuk bekerja dengannya kembali. 2 tahun bukan waktu yang singkat bagi Gave untuk memikirkan hal itu terlebih kini di dalam dekapannya seorang bayi berusia 1 tahun sedang terlelap tidur.

"Halo teman, bagaimana kabarmu?"

"Apa wajahku terlihat bahagia saat melihatmu seperti ini? Gave jadi alasan selama ini kau tak pernah bisa di hubungi karena bayi kecil ini?"

"Maaf karena tak mengatakan semuanya padamu, tapi aku..."

"Aku tahu...jadi baiklah Tuan Edelweiss, bagaimana kalau kita segera pergi melihat rumahmu. Bayimu terlihat sangat butuh tempat tidur yang lebar saat ini, dan kau juga terlihat seperti itu."

Putra melangkah dengan koper milik Gaveesha, di belakangnya sosok manis itu tersenyum dengan tangan yang terus menepuk pelan punggung bayi kecil di dadanya.

Gaveesha terdiam, menatap pemandangan kota Perancis dari jendela mobil yang Putra kendarai. Sosok di sampingnya itu juga hanya terdiam tanpa ingin bertanya sedikitpun tentang semua hal yang terjadi pada hidupnya saat ini, bukan karena Putra marah. Namun pria itu tahu dia tak berhak mengucapkan apapun saat Gave bahkan tak ingin menyinggung apapun saat ini.

Gave melangkah pelan, memasuki sebuah apartemen yang cukup luas untuk di tinggali olehnya dan Putra. Pria itu menghela nafas pelan saat di dekapannya seorang bayi kecil mulai membuka matanya dengan lucu saat ini.

"Kau sudah bangun sayang?"

Gave tersenyum tipis kala jemari kecil anak itu mulai membelai wajahnya, bayi itu juga menyunggingkan senyum manisnya saat ini.

"Hah, kenapa senyum bayi kecil ini bahkan sangat mirip dengannya?"

Putra mendesah pelan di samping Gaveesha, meski begitu sebuah senyuman kini terlihat pada pria cantik itu.

"Kau juga melihat itu?"

"Itulah kenapa aku merasa kesal, apa yang kau dapatkan jika semua hal yang terlihat pada bayimu mirip dengannya. Apa kau tak merasa kesal Gave?"

"Tidak, dia terlihat sangat tampan bukan. Dia juga memiliki mata yang indah seperti pria itu, juga..."

"Sudahlah jangan membahasnya, berikan bayi itu padaku dan mandilah. Bukankah kau juga harus memandikan bayi kecil ini?"

Putra mengangkat bayi kecil dari pangkuan Gave, menggendong anak itu dengan wajah penuh senyuman meninggalkan Gave yang kini hanya bisa tersenyum tipis.

"Siapa namanya Gave?"

"Gareen Valentio."

"Bolehkah aku memanggilnya baby Alen?"

Edelweiss (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang