bab 8

304 74 48
                                    

◦•●◉✿Happy reading✿◉●•◦

🌼

🌼

🌼

Pernikahan

Kata itu bahkan tak lagi terlintas di benak Gaveesha kembali setelah apa yang sudah dia alami, terlebih pernikahan itu antara dirinya dan Milan.

Sebuah pernikahan yang bahkan terjadi setelah kejadian yang mengerikan membuat Gaveesha berulang kali menghela nafas pelan. Pria manis itu masih teringat jelas akan kejadian yang dia alami siang tadi.

Apakah ini salah satu rencana Brian untuk membuat Milan menikahinya, dengan mendatangkan Chandra di tempat itu?

Itulah pertanyaan yang memenuhi benak Gaveesha saat itu, sebuah pertanyaan yang pada akhirnya hilang begitu saja saat Brian juga terlihat sangat khawatir.

Siang tadi, Gaveesha harus bekerja di luar perusahaan. Pria manis itu harus mengumpulkan beberapa sampel yang di perlukan untuk membuat pesanan baju dari salah satu klien mereka. Sebenarnya bisa saja Daisy meminta orang lain melakukan itu, namun karena Daisy tak ingin mengecewakan kliennya wanita itu meminta Gave melakukannya.

Gaveesha duduk di kursi penumpang sebuah taksi dengan mata terpejam menikmati semilir angin siang itu dengan hembusan nafas pelan sebelum pada akhirnya dia dikejutkan dengan taksinya yang tiba tiba saja berhenti mendadak. Belum selesai dari keterkejutan itu, kini mata Gave menatap tak percaya sosok Chandra yang sudah berdiri tak jauh di depan sana dengan senyuman kepuasan membuat tubuh Gave mendadak menggigil.

" Hey siapa kau, berani sekali berhenti mendadak seperti ini...bagaimana kalau terjadi tabrakan, aku....".

Sang sopir taksi berteriak, mendekat pada sosok Chandra yang kini sudah mengeluarkan beberapa lembar uang untuk sang sopir.

" Pergi dari sini dan tinggalkan penumpangmu".

" Tunggu, kau mengenalnya?".

" Dia adikku pak, dia sudah lama kabur dari rumah dan aku harus membawanya pulang kali ini. Jadi maaf jika mengejutkanmu seperti itu".

" Tidak apa apa, lagipula anak muda jaman sekarang memang suka kabur dari rumah".

Sang sopir melangkah mendekat, membuka pintu mobil di samping Gaveesha dan menatap pria manis itu.

" Keluarlah, kakakmu memintamu pulang".

" Tidak...pak, saya mohon bawa saya pergi. Saya tidak ingin pulang bersamanya, saya mohon pak".

" Maaf anak muda, tapi aku tidak bisa mencampuri urusan keluargamu...jadi keluarlah".

Sang sopir menarik tubuh Gave membuat pria manis itu kini hanya bisa berdiri dengan tubuh bergetar di sana. Sedangkan sang sopir taksi kini melajukan mobilnya menjauh dari sana meninggalkan Chandra yang kini tersenyum penuh kemenangan menatap Gave di depannya.

" Akhirnya aku bisa menemukanmu kucing kecilku".

" Lepaskan aku tuan...aku mohon, kau tahu bukan jika aku bukan istrimu lagi".

" Aku tahu, tapi Gave...apa kau pikir menjadikanmu istriku kembali itu akan sulit? Tidak...itu sangat mudah bagiku".

" Aku mohon tuan, lepaskan aku...aku...".

Chandra mencengkeram pipi Gaveesha dengan kuat membuat kukunya menancap di pipi pria manis itu hingga terlihat setetes darah keluar dari sana.

" Dengar pelacur, aku masih belum puas bermain denganmu dan kau memintaku melepasmu? Kau pikir aku gila saat aku bahkan belum sepenuhnya menikmati kesenanganku pada tubuhmu? Sepertinya kau cukup bersenang senang setelah kabur dariku Gave hingga kau lupa jika kau hanya pelacur murahan....kau...".

Edelweiss (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang