Halo mulai bab pertama ya, author ingatkan...
Alurnya akan sama seperti story sebelumnya, alur maju mundur tanpa ada pemberitahuan...
Maklumin aja authornya lagi ketagihan bikin alur seperti ini 🤣🤣🤣
Happy reading
.
.
.
.
Edelweis
Sebuah nama yang disematkan pada sebuah bunga yang hanya bisa tumbuh di tempat yang tinggi, sebuah bunga yang apabila di petik maka bunga itu akan mengering meski tak terlihat layu.
Bukankah itu artinya bunga itu hanya bisa mekar di tempat ternyaman-nya? Bukankah bunga itu terlihat sangat angkuh saat dia hanya bisa mekar di tempat tertinggi di dunia ini?
Atau memang karena dia tak suka berada di tempat yang dihuni oleh banyak jenis bunga lainnya dengan warna yang lebih memukau darinya?
*********
" Festivalnya sangat ramai kali ini kak".
Seorang pria manis terlihat bergumam lirih sembari menatap danau di depannya, sebuah danau dengan puluhan tanaman bunga sakura di pinggirnya dan beberapa bangku yang digunakan semua pengunjung untuk menikmati pemandangan danau itu.
Seokchon
Orang menyebutnya dengan nama itu, sebuah danau yang dia dan sosok pria tampan yang menjadi pujaannya datangi. Sosok yang bahkan hingga saat ini masih mengisi relung hati terdalamnya, jauh tanpa pria manis itu sadari jika rasa itu perlahan membunuhnya.
" Ayo kita lihat festival bunga di danau Seokchon, Gave".
Gaveesha ingat saat siang itu di mana Milan tiba tiba saja mendatangi kediamannya dan mengajaknya melihat sebuah festival bunga sakura di pusat kota Seoul. Sebuah festival yang bahkan tak pernah Gaveesha datangi sejak tinggal di negara itu, bukan karena tak ingin melihatnya namun setiap kali dia melihat seorang pria menggandeng erat kekasihnya wajah Milan selalu kembali muncul.
" Bunganya sangat indah Gave sama sepertimu...".
Gaveesha membelalakkan matanya mendengar ucapan pria tampan di depannya, sebuah ucapan yang mungkin saja Milan lontarkan sebagai sebuah candaan meski itu tetap saja mampu membuat jantung Gaveesha berdetak kencang.
Dan kini, ingatan hari itu kembali...sebuah ingatan yang juga membawa Gaveesha menyesali perbuatan gilanya bersama dengan Milan. Sebuah perbuatan yang membuat tidak Gave sangka akan membuat hidupnya berubah, sebuah perbuatan yang membuat pria manis itu selamanya akan terikat pada sebuah cinta yang dia ciptakan untuk seorang Milan.
Gave bergegas berjalan menuju rumahnya, namun tak lama langkahnya terhenti. Matanya menatap gemerlap lampu jalan yang bersinar terang di depannya kini. Ingatannya kembali saat Milan menggandeng tangannya sembari menunjuk beberapa tempat makan di sana saat itu, pria tampan itu bahkan terlihat sangat antusias saat semua orang tak mengenali siapa dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/318008183-288-k907790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweiss (Diterbitkan)
FantasiaLika liku kehidupan seorang pria manis dalam mengenal arti sebuah cinta dalam hidupnya, sebuah cinta yang bahkan hadir pada sosok orang yang tak seharusnya dia impikan membuatnya kembali mengalami luka terdalam di hatinya. Terlepas dari pernikahan...