bab 28

368 89 29
                                    

"Kau lapar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau lapar?"

"Hmm"

"Kau masih marah? Apa masih sakit?"

Gave hanya menatap tajam Milan dengan wajah cemberutnya, tubuhnya masih mengingat jelas bagaimana Milan menggila. Pinggangnya terasa hancur, meski dia akui itu adalah sex ternikmat yang pernah Gave alami.

Mungkin karena mereka melakukannya atas dasar cinta, atau mungkin saja itu karena mereka benar benar saling merindukan...entahlah.

Satu yang pasti Gave dan Milan ingin menikmati liburan mereka, bersenang senang itu yang lebih pasti. Entah itu menikmati festival, berjalan jalan di sore hari sembari menatap matahari terbenam, ataupun berbuat mesum sepanjang malam hingga kaki mereka bergetar.

Milan mengernyit heran, menatap Gave yang kini tersenyum dengan wajah meronanya saat lintasan kejadian ranjang panas mereka kembali terbayang di benaknya.

"Kau bisa merasakannya lagi setelah kita pulang, jadi jangan membayangkannya di sini sayang."

Slap

Gave memukul punggung Milan membuat pria tampan itu meringis kesakitan.

"Dasar gila."

"Kau yang membuatku gila Gave, andai saja aku bisa mengurung mu maka tak akan ku biarkan mata siapapun melihatmu. Aku benci mengajakmu jalan jalan seperti ini saat banyak mata yang menatap lapar padamu."

Gave mengernyit heran, meski setelahnya pria manis itu tersenyum tipis saat seorang gadis mendekat padanya.

"Oppa bisakah aku berfoto denganmu?"

Gave sudah akan menganggukkan kepalanya sebelum akhirnya Milan menatap tajam gadis muda itu.

"Maaf tapi dia bersamaku, bukankah tidak sopan meminta foto kekasihku saat aku di sini bersamanya nona?"

Hahahaha

Gave tertawa kencang membuat Milan menatapnya tajam, dia tahu Gave sengaja melakukan itu untuk membuatnya merasa kesal. Namun dia benar benar kesal saat ada seseorang yang menatap Gave-nya dengan penuh puja, dia benci merasa cemburu tapi bukankah itu yang harus dia terima saat dia mendapatkan sosok yang benar benar cantik.

*****
Gave terdiam, menatap langit malam ini yang di penuhi dengan bintang. Udara sudah mulai terasa dingin, itu artinya musim gugur akan segera tiba.

Eungh

Sebuah lenguhan kembali Gave alunkan saat kini Milan sudah menyesap lehernya memberikan tanda kepemilikan untuk kesekian kalinya pada tubuh Gaveesha.

"Aku suka bau mu Gave."

Slurp

"Kak, aku belum mandi...aku masih penuh keringat."

Edelweiss (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang