Jiro jatuh cinta pada pandangan pertama, pada laki-laki manis yang merupakan kakak tingkatnya di sekolah. Ini bermula ketika mereka bertabrakan di koridor sekolah, Jiro sering memperhatikan kakak tingkat cantiknya itu. Semua sahabat Jiro tidak ada yang mendukung keputusannya menyukai sang kakak tingkat, mereka berkata bahwa Ara, kakak tingkat yang disukai Jiro sudah memiliki seorang kekasih yang saat ini sedang berkuliah di samping sekolahnya. Awalnya, ia menahan diri, hanya berkhayal jika bisa menjadi kekasih sang kakak tingkat, bahkan tak jarang Jiro membayangkan hal jorok, ditambah bentuk tubuh Ara yang benar-benar menggoda membuat Jiro sering coli di kamar mandi belakang sekolah.
Hari ini ia bertekat untuk menyatakan cinta pada Ara di atap sekolah, tidak peduli pada saran sahabat-sahabatnya bahwa ia akan tertolak, lagipula apa salahnya mencoba, toh walau nanti di tolak tidak apa-apa, yang penting dirinya sudah mencoba. Jiro sudah tiba di atap lebih dulu, dengan gugup menunggu sang pujaan hati, ia terus menatap pada pintu atap penuh harap, semoga saja Ara datang setelah Jiro meletakkan surat di loker sang primadona.
Tak lama kemudian, pintu atap berderit, pertanda seseorang masuk, dan benar saja Ara berada disana tersenyum manis pada Jiro, si empu yang menerima senyuman itu pun balas menatap Ara dan membalas senyum.
"aku gak telat kan?"
"nggak kok kak, aku juga baru sampe disini"
"jadi, ada apa jiro manggil aku kesini?"
"euumm..., aku suka sama kakak, aku jatuh cinta waktu kita tabrakan di koridor, kakak gak perlu jawab kok, aku udah tau kakak punya pacar, aku cuman mau ngungkapin rasa sayang aku aja, makasih juga udah luangin waktunya buat datang kesini"
"kata siapa aku punya pacar?"
"err, rumor"
"kan cuman rumor, aku gak punya pacar kok, jadi kalau jiro mau deketin gak masalah"
"hah? Serius kak?"
"iya, ayo kenal lebih deket"
***
Hari ini Jiro berniat akan bermain di rumah sang kakak tingkat, mereka berencana untuk belajar bersama, sejak tadi keduanya saling gugup dan malu-malu, keduanya kini tengah berada di perjalanan menuju rumah Ara. Jiro menatap kakak kecilnya itu dalam diam, berusaha mengumpulkan keberanian untuk menggenggam tangan mungil itu. Keduanya saling mendekat pelan-pelan hingga kedua jari itu bersentuhan, dengan modal nekat Jiro pun menggenggam tangan itu, untungnya si manis membalas genggaman tangan yang lebih muda.
Keduanya berpegangan tangan hingga sampai di rumah Ara, kini mereka berdua tengah berada di kamar Ara, buku-buku sedikit berserakan, keduanya benar-benar belajar serius, dua jam telah berlalu, Jiro mulai jenuh pun menghentikan kegiatan belajarnya, kini dia hanya diam menatap Ara yang tengah fokus belajar.
"kenapa ngeliatin gitu?"
"a-ah, gapapa, kakak cantik"
"makasih"
"eumm.. ini udah lebih dari seminggu kita kenal deket, aku boleh minta jawabanku sekarang kak? Gapapa kalau misalnya aku ditolak, aku udha siap kok sama konsekuensinya"
Ara tidak menjawab pertanyaan Jiro ia malah balas menatap yang lebih muda dengan intens, tanpa di duga-duga Ara mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Jiro seperkian detik, wajah keduanya memerah, Jiro bahkan sempat mematung dan menatap tidak percaya.
"kamu bodoh kah? Kalau aku gak suka kamu, ngapain aku kasih kamu kesempatan, harusnya aku tolak kamu kayak cowok lain, dasar gak peka! Aku juga suka kamu dari awal, cuman kamu yang berani natap mata aku, aku- mmmphhh"
Jiro yang tidak tahan mendengar ocehan si cantik, ditambah pengakuan Ara membuat rasa sennag membuncah dalam dirinya, ia mencium bibir mengkilat berwarna pink itu, awalnya keduanya hanya saling menempelkan bibir, lama-kelamaan Jiro mulai berani melumat bibir atas dan bawah Ara, menyesap dengan perlahan, mulai menggerakan kepalanya ke kanan dan kek kiri guna mencari posisi nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot twoshoot Bp (Treasure) 🔞
Fanfictionboypussy, cowok bermeki, BXB area TREASSURE COUPLE MINOR DNI !!!! pair: woohwan