Yoshi harem - hukuman dari murid

13.1K 121 1
                                    

Menjadi seorang guru memang sangat berat, itu juga yang Yasa rasakan, ditambah dirinya adalah seorang guru muda di sekolah ini, tentu saja masih banyak murid yang meremehkannya. Yasa tentu saja sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi guru yang baik, tapi dirinya tidak sanggup menghadapi bocah-bocah badung dari kelas F yang sekarang diasuhnya. Yasa kerap kali menghukum mereka yang sudah berbuat nakal, membuat dirinya di kenal sebagai guru sexy killer wali kelas F. Si cantik tiap hari harus selalu naik darah karena ulah dari anak-anak asuhnya itu.

"kalian tuh bisa gak sih sehari aja gak bikin saya marah! Jangan nakal, sekolah yang bener!"

"apa sih cantik, marah-marah terus, nanti cantiknya hilang"

Dagu Yasa di colek oleh salah satu dari mereka, inilah yang membuat Yasa selalu meradang, dirinya diperlakukan tidak sopan sejak pertama kali mengajar.

"tolong ya Juna, saya masih guru kamu yang sopan!"

"yaelah, sensi bener"

Yasa memijat pelipisnya menghadapi anak-anak di depannya ini. Anak-anak kelas F memang terkenal nakal baik perempuan atau laki-laki tapi di dalam kelas ini ada satu kelompok yang benar-benar nakal. Anak nakal ini terdiri dari beberapa siswa badung, Juna, Panji, Haris, dan Jibran. Keempatnya ini adalah murid yang sering Yasa hukum karena nakal mereka benar-benar sudah tidak wajar.

"kalian ini bikin saya naik darah tiap hari, nanti jangan pulang dulu kalian! Tunguin saya di ruang kelas, ini udah ke berapa kalinya dna orang tua kalian harus di panggil"

Yasa berlalu pergi dari taman belakang tempat mereka ketahuan merokok tadi, sedangkan keempatny hanya menyeringai menatap saya, mereka sudah menghak patenkan Yasa sebagai milik mereka.

"rencana yang itu, berarti di jalanin nanti kan?"

"iya, mumpung ada kesempatan"

******

Setelah membereskan barnag-barnagnya, Yasa pun bergegas menuju ruang kelas F untuk menemui anak-anak itu, sekolah sudah di bubarkan sejak 10 menit yang lalu, si cantik berharap anak-anak itu mau menurutinya dan menunggu. Saat sampai di sana, memang ada, tapi hanya dua orang, Aji dan Juna entah kemana.

"kemana dua temen kalian itu? Kan udah saya suruh tunggu!"

"'gak tau, kita gak ngurus"

Yasa mulai mengomel, dan tanpa disadari kedua anak muridnya yang tengah duduk itu menatap pada belakang punggungnya yang sudah ada Juna dan Aji tengah mengendap-endap, si cantik tidak sadar kalau pintu kelas sudah terkunci, dirinya kaget saat tiba-tiba kedua tangannya di tahan oleh Aji dan Juna, karena merasakan bahaya tentu saja Yasa berontak.

"lepas gak! Apa-apaan kalian sama guru, kenapa begini"

"kita bakalan berhenti nakal kalau kamu mau jadi lonte kita"

"dasar gila! Lepaskan saya"

"gak bisa, kita ga mau", Aji menampilkan seringaian menyebalkan, Yasa kembali berontak lebih keras tapi tangannya masi tetap tertahan bahkan sudah memerah.

"kalau kalian macem-macem, saya teriak"

"teriak aja, emang siapa yang bakalan dateng? Sekolah udah sepi"

Yasa merinding, ia menatap keduanya dan kini beralih menatap Jibran dan Haris yang menghampirinya.

"jun, ji, baringin si si cantik"

"oke bang"



a/n: double up gengss hehehe, ini si ochi di gengbeng jiun, uncuk, ajun, ama jeyuk yaa

oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang