Dimas senang sekali hari ini, karena sang anak dan menantu akan menginap beberapa hari dirumahnya. Menjadi seorang duda tentu saja membuat Dimas sangat kesepian, namun akhirnya sang anak dan sang menantu akan bermain, ditambah sang menantu tengah hamil cucunya, Dea tengah hamil 7 bulan, sudah cukup besar hanya menunggu beberapa bulan lagi agar sang bayi lahir. Dimas membersihkan seluruh rumahnya, menyuruh maid memasak cukup banyak, dia dalam kondisi hati yang baik, jangan salah di umurnya yang sekarang, Dimas masih terlihat sangat muda, terlihat gagah karena dirinya masih suka berolahraga, jangan bayangkan dia sebagai pria buncit dan jelek, kalian salah. Ia masih terlihat tampan, bahkan watu Dea pertama kali ketemu Dimas, dia merasa pangling melihat ayah mertuanya itu.
Pukul tujuh malam, mereka datang dan disambut hangat oleh Dimas. Dea dan sang suami pun masuk dan menempati kamar sang suami sebelum menikah dengannya. Sudah dua hari mereka menginap namun sayang, Juan harus melakukan dinas ke luar kota selama beberapa hari, ia pun meminta Dea untuk tetap menginap, selain karena dia khawatir sang istri akan terluka, dia juga ingin sang ayah tidak kesepian.
"mas hati-hati ya, cepet pulang, nanti aku kangen"
"iya sayang, yah titip dea ya, jagain dea sama cucu ayah"
"hahaha.. iya, udah pasti ayah jaga, kamu hati-hati jangan lupa pulang bawa oleh-oleh"
"hahaha.. siap, kalau gitu mas pergi dulu ya dek"
"iya mas hati-hati"
Mobil sang suami perlahan-lahan menjauh dan sudah tidak terlihat lagi. Dea yang merasa sedikit lelah pun memutuskan untuk masuk, namun saat berbalik dirinya tidak sengaja keseleo dan hampir jatuh, untung saja Dimas dapat menahan, namun sayangnya tangan sang mertua yang menahan tubuhnya tepat berada di payudara Dea, si manis kaget namun berusaha biasa saja, Dimas pun begitu, padahal dia hampir saja hilaf ingin meremas dada montok itu, tapi dia berusaha menepis pikiran bejat itu.
"kamu gapapa de?"
"gapapa yah, makasih"
"yaudah ayo, kita ke sofa, biar ayah pijit kaki kamu, kayaknya keseleo"
"gak usah ya, dea gapapa"
"udah nurut aja"
Berpura-pura tidak sadar, Dea pun sungkan untuk menegur, Dimas menuntun sang menantu menuju sofa dengan kedua tangan masih menangkup payudara montok itu. Sesampainya di sofa Dea pun didudukkan dengan Juna berjongkok di bawah, memijat pelan kaki Dea.
"kaki kamu udah mulai bengkak gini ya"
"sstt iya yah, udah dari bulan ke 5"
"harusnya kamu minta pijitin Juan loh, biar ngerasa enakan"
"dea gak mau ganggu mas juan, dia pasti capek kerja, masa harus mijit dea"
"ayah dulu juga begitu kok, pas ibu mertua kamu hamil juan, ayah sering mijitin kakinya, tugas suami kan memang menjaga istri ditambah kamu lebih susah daripada Juan, kudu bawa bayi kemana-mana"
"iya yah, makasih udah perhatiin dea"
Dea menikmati pijitan lembut sang ayah mertua di kakinya, dirinya bersandar pada sofa dan memejamkan mata, tak lama dengkuran halus terdengan, Dimas hanya tersenyum menatap menantu cantiknya itu. Saat ia fokus memijat kaki Dea, tak sengaja dirinya melihat selangkangan sang menantu, karena posisi Dea sedikit mengangkang, matanya melotot kaget melihat memek tembem dan montok, ternyata Dea tidak mengenakan dalaman di balik daster selutut itu.
Dimas menelan ludah, dirinya sudah 5 tahun tidak pernah memuaskan hasrat sejak kematian istrinya, melihat memek monto, halus dan putih milik sang menantu tentu saja meningkatkan birahi terpendamnya, bahkan kontolnya sudah lumayan tegang sekarang. Fokus pada memek itu, pijatan di kaki Dea sudah berhenti sejak beberapa menit yang lalu, Dimas menatap lamat-lamat memek itu, dirinya bernafsu, ditambah dia memang seorang hyper sex, Dimas menatap Dea yang tengah tertidur pulas, dengan perlahan ia membuka lebar kaki sang menantu hingga memek itu terlihat jelas, ia singkap daster si cantik hingga ke atas, tangannya turun mengelus memek yang terlihat menggiurkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot twoshoot Bp (Treasure) 🔞
Fanfictionboypussy, cowok bermeki, BXB area TREASSURE COUPLE MINOR DNI !!!! pair: woohwan