Hyunsuk meringis melihat anak tunggalnya merajuk dan tidak mau makan, sudah sejak kemarin Doyoung merajuk pada orang tuanya karena permintaannya tidak dituruti. Hyunsuk hanya menghela nafas dan berusaha kembali membujuk sang anak yang tengah bergelung di dalam selimut, tidak mau sekolah, tidak mau makan, membuat Hyunsuk pusing sendiri.
"sayang, makan dulu yuk, kalau ga makan nanti dobby sakit loh"
"ndak mau, dobby marah, dobby mau adek!"
"sayang, kenapa mau punya adek? Waktu itu dobby gak mau punya adek, sekarang marah"
"dobby iri, dobby juga mau punya adek kayak temen-temen dobby, sekarang doby mau kok punya adek, tapi cowok ya, biar bisa diajak main"
"punya adek gak gampang loh"
"gampang, kata temen dobby papa sama mama tinggal bikin aja adek"
"astaga... siapa yang bilang begitu"
""pokoknya ada temen dobby, dobby mau adek, hiks mau adek!!"
Sang anak kini malah menangis menambah pusing saja, merasa tidak akan berhasil dirinya keluar dan menyuruh baby sitter mengurus sang anak, sepertinya dirinya akan mendiskusikan hal ini dengan sang suami setelah bekerja nanti, bagaimanapun juga Hyunsuk harus ke perusahaannnya sendiri karena dirinya pun juga turut bekerja seperti sang suami.
Saat malam tiba, ternyata Doyoung masih saja merajuk dan tidak mau keluar, untung saja bocah itu mau disuruh makan oleh sang pengasuh, jika tidak mungkin Hyunsuk akan mengomeli sang, sambil menunggu sang suami datang, ia sudah menyiapkan air hangat dan handuk, dirinya kini tengah berada di kasur, menikmati video random di aplikasi menarik. Pukul 9 akhirnya sang suami datang, Jihoon, suami Hyunsuk merasa sedikit heran karena tidak biasanya sang istri menunggunya pulang seperti ini.
"mas udah dateng, airnya udah aku siapin, abis kamu mandi aku mau ngomong", Mendengar kalimat serius itu Jihoon segera membersihkan diri dan merebahkan dirinya di samping sang istri.
"kenapa sayang? Kayaknya serius banget"
"anak kamu tuh, katanya mau adek, udah dari kemarin loh dia ngerajuk ga mau makan sama sekolah, coba deh kamu yang ngomong, soalnya aku ngomong dia gak dengerin"
"kok tiba-tiba mau adek?"
"katanya iri, soalnya temen-temennya pada punya adek"
"ya gampang sih, kan kita tinggal bikin"
"ish mas! Bukan itu poinnya, bujuk abang biar gak ngambek lagi, anakmu kan harus sekolah, lagian kamu tuh ya, kita kan sepakat mau nunda sampe 2 tahun kedepan, soalnya abang kan masih kecil, lagian dia sempet nolak keras kan, takutnya itu tuh cuma keinginan sesaat"
"kalau anak kamu sampe ngerajuk gitu, berarti ya dianya mau sayang, lagian kalau abang udah siap, ngapain kita nunda-nunda kan? Kebetulan aku juga hari ini pengen banget main tanpa pengaman, kangen banjirin memek kamu"
"mas ih! Jangan vulgar dulu napa, kita lagi bahas abang"
"bahas abangnya di lanjut nanti, sekarang kamu urus adek aku dulu"
"mashhhmmpphh cpkkhhh"
Dengan secepat kilat Jihoon mengubah posisinya menjadi mengukung sang istri, menyesap bibir itu dengan kasar, melumatnya bergantian tidak mengizinkan si empu melanjutkan pembicaraan. Tidak hanya menyesap, kini lidah sang suami masuk, mengeksplor seluruh isi mulutnya membuat Hyunsuk lemas, memang Jihoon sangat ahli berciuman, tubuhnya meremang merasakan tangan sang suami mulai mengelus tubuhnya. Tangan besar itu, masuk ke dalam piyama satin yang ia pakai dan meremas dada montok itu bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot twoshoot Bp (Treasure) 🔞
Fanfictionboypussy, cowok bermeki, BXB area TREASSURE COUPLE MINOR DNI !!!! pair: woohwan