jeonghoon- cedera

5K 66 5
                                    

Hari ini seperti biasa Jeano memutuskan untuk bermain ke rumah sahabatnya, Kafka. Ia memang sudah sering bermain ke rumah sang sahabat yang letanya tidak jauh dari apartemennya sendiri. Seperti biasa dirinya memang akan langsung berlalu duduk tanpa sang tuan rumah menyuruh karena saking seringnya dia bermain, tak jauh dari ruang tamu Jeano dapat melihat ibu sang sahabat tengah memasak. Saat asyik-asyiknya bermain video game bersama Kafka entah kenapa Jeano merasa kebelet dan terburu-buru menuju ke kamar mandi, tapi sayangnya saat dirinya hendak berbelok ke kamar mandi tanpa sengaja bertabrakan dengan ibu sang sahabat.

"tante gapapa? Maaf tan saya buru-buru"

"iya gapapa kok, ahhh"

"tan.. kenapa?!"

"kayaknya tante keseleo jae, sssh sakit soalnya"

"aduhh maaf banget tan, ayo saya gendong"

Jeano tanpa aba-aba menggendong Ale ala bridal style menuju kamarnya, Kafka yang mendengar suara grasak-grusuk pun mendekati suara itu dan kaget saat melihat sang ibu terlihat merintih dan berada di gendongan Jeanno.

"mama kenapa?"

"cuman keseleo doang kok"

"maaf kaf, tadi gak sengaja gue tabrak soalnya gue buru-buru mau ke kamar mandi, gak liat kalo ada nyokap lo"

"yaudah santai aja je, cuman gimana ma.. besok kan kafka janji mau ke rumah papa, mama gimana, apa kafka batalin aja?"

"eh jangan, kamu jangan batalin, kasian papa, udah mama gapapa", Jenao yang merasa tidak enak pun, menawarkan diri untuk menjaga ibu sang sahabat.

"gapapa kaf, biar nanti mama lo gue yang jaga"

"lo seriusan gapapa? Gue cuman sampe malem kok"

"iya gapapa, toh ini sebagai balasan soalnya gue udah lukain mama lo"

"gapapa jen, tante baik-baik aja, lagian ini bukan salah kamu"

"gapapa tante, lagian jean besok gak sibuk kok"

***

Seperti yang di janjikan Jeano, pagi-pagi dirinya sudah berada di rumah Kafka, sang sahabat sudah pagi-pagi meninggalkan rumah, dan kini hanya ada Jeano dan ibu sang sahabat, sebenarnya agak canggung karena selama ini dirinya belum pernah bercengkrama berdua dengan tante Ale. Sedangkan disisi lain, Ale pun merasakan hal yang sama, dirinya sungkan. Kini Ale merasa bimbang dirinya ingin buang air kecil, tapi ternyata kakinya sesakit itu, sedangkan Jeano tengah menonton tv dikamarnya, Jeano tidak sadar jika sang tante akan ke kamar mandi. Mendengar suara benda terjatuh Jeano menoleh dan Ale terjatuh ke bawah kasur karena berusaha untuk berdiri.

"loh tante, tante ngapain?"

"maaf je, tante cuman pengen ke kamar mandi niatnya"

"kenapa gak bilang saya?"

"tante sungkan"

"sini saya anter ke toilet", Jeano menggendong Ale menuju kamar mandi, ia dudukkan sang tante di kloset.

"j-je boleh tante minta tolong, eum.. bukain celana dalam tante a-agak susah mau berdiri"

"o-oh, oke tan"

Sebenarnya Ale juga sungkan meminta bantuan Jeano, tapi mau bagaimana lagi, kakinya benar-benar tidak bisa digunakan untuk berdiri, jadi dia terpaksa meminta bantuan teman anaknya itu. Jeano yang dimintai tolong pun berjongkok, tangannya sedikit gemetar, walau ini bukan pertama kalinya ia melucuti pakaian dalam wanita, tapi ayolah, yang sedang dia hadapi ini ibu dari sang sahabat, jujur saja Ale memiliki paras yang sangat ayu, bahkan terlampau cantik, tidak ada tanda-tanda penuaan di wajahnya, mungkin jika orang lain, mereka akan percaya jika Kafka dan Ale adalah saudara kandung, bukan anak dan ibu.

Dengan perlahan, Jeano mulai memasukkan tangannya ke dalam rok Ale dan mulai menurunkan celana dalam si Tante, jujur tangannya berjengit saat bersentuhan dengan kulit halus dan lembut Ale. Begini saja, Jeano sudah mau tegang, lemah sekali, karena Ale sebenarnya memang secantik dan seseksi itu. Ale yang merasakan tangan kekar Jeano mulai meraih celana dalamnya pun memerah, semoga saja Jeano tidak melihat memek tembemnya, sama dengan Jeano, Ale yang memang sudah lama tidak bersentuhan secara intens pun berjengit saat tangan kekar Jeano bersentuhan dengan kulit pahanya. Jeano dengan hati-hati mulai menurunkan celana dalam Ale, dirinya meneguk ludah gusar saat memek tembem dan cantik itu mulai mengintip saat pelindungnya di turunkan.

"U-udah jae, segitu aja, Tante mau pipis dulu"

"o-oh iya Tante, saya balik badan dulu"

Jeano dapat mendengar bunyi aliran pipis si Tante, karena itu dia membayangkan hal-hal tidak senonoh, kira-kira gimana jadinya kalau Jeano pake si Tante cantik sampe pipis. Jeano menggelengkan kepalanya, menghilangkan pikiran setan yang muncul, saat mendengar suara kloset, pertanda si Tante sudah selesai Jeano pun berbalik, namun sayangnya itu adalah sebuah kesialan atau keberuntungan? Karena Jeano melihat dengan jelas memek tembem, pink tanpa bulu Ale tengah di usap menggunakan tisu basah, ditambah si cantik tengah mengangkang membuat celana Ale menggembung. Seketika Ale diselimuti nafsu, dirinya tidak tahan seolah-olah memek itu memanggilnya, dengan linglung ia berjongkok di depan memek si cantik, mencium aroma wangi dan khas disana, ia singkirkan tangan lentik itu dan mulai melahap habis memek Ale. Sedangkan Ale yang memeknya di lahap tiba-tiba berjengit dan mendesah kencang.

"A-ahhhhh je nghh kamuhh ahh ngapainhhh ahhh"

"mnghhhh ahhh nghh"


a/n: jeonghoon in your area nih gengss semogaa sukaaa, full akses link di bio ya^^

oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang