•12

22.3K 1.2K 115
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

Sagita X Libra
_______________________________

-TERUNGKAP-

.

.

.

Sagita memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah di jam yang masih menunjukkan pukul 07:00.

"Siniin hp lo." Sagi menengadahkan tangannya kearah Libra yang duduk di sebelahnya.

"Buat apa?"

"Udah bawa sini, buru."

Libra pun memberikan benda itu, lalu Sagita mengetik sesuatu di sana.

"Nanti kalo lo cari gue, atau kalo lo di ganggu sama orang kayak Sion langsung telfon gue."

"Hm iya-iya, udah kan sini kembaliin hpnya, aku mau masuk kelas." Pinta Libra. Tapi...

Permintaan itu ditolak mentah-mentah. "No, kiss dulu baru gue balikin." Sagi mengetuk pipinya.

Melihat hal itu Libra langsung shack shick shock dan memberikan tatapan horornya.

"Gilak ya?!" Maki Libra.

"Ck gak papa kali cuma kiss di pipi doang. Dari lo bayi gue gak pernah nyium lo, jadi sekarang ya gue minta jatah ciuman dari lo lah." Tutur Sagi dengan percaya diri nya.

"Gak gitu konsepnya—"

"Shhtt. Udah cium pipi gue atau HP lo gue bawa." Sagi menempelkan telunjuknya di bibir Libra agar bocah itu berhenti membantah.

"Ish, yaudah sini deketan!"

Dengan senang hati Sagi segera mencondongkan wajahnya ke hadapan Libra, menatap wajah cantik itu dengan senyum jahilnya. Hingga...

Chuu~

Satu kecupan singkat menempel di pipi Sagita.

Lalu tanpa berlama-lama lagi Libra langsung merampas HP nya saat Sagi lengah, dan segera keluar dari mobil itu, tak ketinggalan ia juga mengacungkan jari tengahnya sembari berlari menjauh.

Sagi menggelengkan kepala, mengusap wajah menyembunyikan senyuman yang mengembang lebar di bibirnya.

"Sialan, gemes banget sih."




drtt.. drtt..

Dering ponsel tiba-tiba terasa, Sagi segera mengambil telepon genggam yang ada di sakunya.

Ia membaca nama kontak penelpon dalam layar HP itu.

'Bunda Lia' tertera di sana.

"Kenapa bunda telfon?" Gumam Sagi sebelum mengangkat panggilannya.

"Halo Bunda?"

"hiks, nak tolong datang ke rumah, Ayah kamu............"

Cengkramannya di stir kemudi seketika mengencang setelah mendengar penuturan dari Bunda Lia, wajahnya kaku dengan pandangan mengawang-awang.

"Aku ke rumah sekarang, Bunda tunggu sebentar ya." Sagi mematikan ponselnya, dan langsung memukul kemudi mobil dengan keras.

Dada Sagita naik-turun, dalam hati ia meramalkan doa memohon agar semua akan baik-baik saja. Meski tak bisa ia pungkiri jika hatinya merasa gelisah, bayangan tentang hal buruk pun terus berputar di dalam kepala.

My Libra [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang