•23

10.5K 669 65
                                    

H A P P Y R E A D I N G

Sagita X Libra
_______________________________

-PERGI-

.

.

.

Dengan kikuk Bayuan duduk di bangku penumpang mobil itu setelah sang pengemudi menghentikan kendaraannya di depan sebuah rumah.

"Turun." Titahnya.

Yuan menatap sang pacar yang menatapnya datar. "Ga mau."

"Lo harus pulang, kak." Bujuknya lagi.

Kedua tangan Yuan meremas ujung bajunya sendiri, dan kepalanya menggeleng cepat.

"Nggak, pokoknya gue gak mau pulang! Bawa gue pergi dari sini!..."

"... Please, Enggar.. gue ga mau ketemu sama dia." ucapnya lagi dengan mata berkaca-kaca.

Enggar menghela nafas berat melihat orang yang 2 tahun lebih tua darinya ini justru jauh lebih kekanakan dari pada dirinya.

"Nyokap lo bisa ngamuk kalo lo gak pulang, gak usah mancing masalah kak."

"Gak papa, gue cuma gak mau ketemu dia sekarang. Bawa gue ke apartemen lo aja, yaa." mohonnya.

Enggar kembali melirik lelaki itu. "Lo yakin, mau ke apart gue?"

Yuan menggigit bibir dalamnya sebelum mengangguk kecil. "Um, yang penting gue gak mau pulang ke rumah ini."

.

.

.

Jaitra Enggar Triasto, bocah jangkung yang katanya masih berusia 15 tahun itu dengan dominannya menunggangi Yuan seperti mainan. Mencengkram pinggang yang lebih tua dan terus menghentak pinggulnya sendiri dengan tempo cepat namun beraturan, membiarkan penis besarnya keluar masuk dari senggama hangat nan sempit milik sang pacar.

"Angh uh unh.. Enggar ah pelann... sakitt." Rintih Bayuan di atas ranjang besar, tubuhnya tersentak-sentak seirama hentakan si dominan.

Desahan dan suara becek itu beralun indah di telinga Enggar, hingga dirasa pelepasannya hampir tiba, Enggar segera melepas miliknya, membalik tubuh Yuan menghadap pada dirinya...

"Sshh hah..."

'Libraa'

Ia mengocok cepat kemaluannya sendiri, menatap wajah Yuan yang di bayangkan dengan sosok lain tanpa Yuan sendiri ketahui.

"... Ugh I'm cumming— ahh!"

Sampai dimana putihnya menyembur, tepat mengenai wajah cantik itu.

Splurt!

Splurtt.....

"Hah haa hahh haah."

Deru nafas memburu terdengar dari keduanya setelah pelepasan yang sama-sama mereka rasa.

Yuan mengusap kelopak matanya yang terkena cairan hangat itu. Wajahnya masih nampak sayu kelelahan.

Enggar mengambil tisu dan membantu membersihkan sperma di wajah pacarnya.

"Sekarang tidur." Ujar Enggar, lalu...

Kruyukk..

Suara yang berasal dari perut itu di dengar oleh keduanya. Terlihat yang satu menahan malu dan yang lain menyembunyikan senyumnya.

My Libra [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang