H A P P Y R E A D I N G
Sagita X Libra
_______________________________-SEDUCTION-
.
.
.
Hari ini Sagita dan Libra bebas, karena Oma sedang tidak ada di rumah. Oma sedang ada acara bantu-bantu tetangganya yang lagi hajatan. Meski usia Oma sudah hampir kepala 7 tapi Oma masih sangat bugar, terlebih masakan Oma yang selalu enak membuat Oma biasa di mintai tolong untuk bantu memasak jika ada acara di kampung ini.
Libra yang pada dasarnya memang seperti kebo, dari pagi hingga menjelang siang kini ia masih berkelana dalam mimpinya. Berbeda dengan Sagi yang sejak pagi tadi sudah joging memutari desa.
Sagi yang baru selesai dengan olahraga paginya menengok jam di dalam rumah Oma. Sudah menunjukkan pukul 09:00.
Sagi berjalan menuju kamar dan dia melihat Libra yang masih terlelap diatas kasur tergulung selimut, gorden di kamar belum di buka lampu pun belum di matikan. Melihat itu Sagi bergegas menyibak gordennya harap-harap Libra akan langsung terbangun. Tapi sayang jiwa kebo nya sudah melekat jadi tak semudah itu untuk membangunkan Libra dari tidurnya.
Sagi membuang nafas berat, tubuhnya sudah lengket penuh keringat bahkan sekarang kaos putih yang ia kenakan sudah tanggal, hanya menyisakan celana bolanya saja.
Sagi sudah sangat ingin mandi tapi ia tak bisa membiarkan adiknya itu dengan enaknya tidur sampai siang nanti.
"Lib bangun." Kaki Sagi terangkat menendang-nendang tubuh Libra di gulungan selimut itu dengan kencang.
Namun lagi-lagi nihil tak ada pergerakan atau respons sama sekali.
Sagi lalu dengan kasar menarik selimut itu. Setelah selimut itu terjatuh Sagi langsung mengumpat.
"Shit!"
Kenapa? Apa yang membuat Sagi membelalakkan matanya sampai tak bisa berkedip sedikitpun?
"Kenapa tidur gak pake celana sih." Gumam Sagi saat memandang tubuh Libra yang hanya di balut kaos oversize saja, hingga bawahan short yang ia pakai tak terlihat wujudnya.
Sagi jadi membatin apa memang setiap tidur Libra hanya memakai pakaian seperti ini?
Tubuhnya membeku, ada dorongan aneh yang memerintah Sagi untuk menyentuh paha mulus itu. Segera sagi menggelengkan kepalanya menepuk-nepuk pipinya agar dia tersadar dengan pikiran kotornya tentang tubuh adiknya sendiri.
"Eunggh." Hingga saat di mana Libra meregangkan tubuhnya dengan mata masih terpejam bocah itu membalik badan menjadi setengah tengkurap, memamerkan dua bongkahan bulat kenyal itu di hadapan Sagita.
Short hitam yang sudah tersingkap keatas membuat sagi bisa melihat garis butt milik sang adik.
Sagi menelan ludah kasar. Di suguhi pemandangan seperti ini laki-laki mana yang tidak tergoda?
Kini satu lutut Sagi bertumpu di atas kasur, tubuhnya mencondong ke depan, tangan kirinya menumpu tubuh di kasur dan yang kanan terulur kearah dua bulatan itu dan...
PLAK!
Sagi menamparnya dengan keras membuat Libra membolakan matanya.
"Aghh!" Refleks Libra menendang tubuh Sagi yang berada di bawahnya, membuat Sagi jatuh terduduk di lantai keras.
Di bawah sana Sagi menetralkan detak jantungnya, ia beruntung bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal bejat pada adiknya yang masih berusia 14 tahun itu.
"Mas ngapain sih nampar bokong aku?! Dasar cabul!! Ganggu orang tidur!!!" Geram Libra dengan wajah merah padam. Merasa kesal, marah, dan juga malu bokongnya di tampar begitu mudahnya.
"Udah siang lo belum sarapan, ntar gue yang diomelin Oma!" Dalih Sagi.
"Tapi ya jangan mukul bokong juga, sakit tau!! Liat nih pasti jadi merah kan bokong aku!" Dengan dongo nya Libra malah menyunggingkan pinggulnya, menggeser celana pendeknya guna memperlihatkan satu sisi bokong itu yang sudah berubah warna kemerahan, Langsung Di Depan Mata Sagita!
Tolol memang.
Sagi memejamkan matanya erat, alisnya berkerut tajam, ia menarik keluarkan nafasnya yang berat merasa tercekat.
Berdiri dari duduknya Sagi segera mengambil selimut yang terjatuh lalu ia gulungkan di tubuh kurus Libra hingga hanya menyisakan kepalanya saja.
"AAAAA! MAS MAU APAIN AKU! LEPASIN!" Teriak Libra, dia tak bisa memberontak akibat lilitan selimut di tambah Sagi dengan badan bongsornya juga menindih tubuhnya.
"Sshtt diem..." Sagi mencubit bibir Libra hingga terkatup rapat.
"... Gue cuma mau peringatin lo. Jangan Sekali Kali Lo Pake Baju Kayak Gini Lagi di kamar sekalipun!" Ucap Sagi. Mendengar itu Libra hanya membelalakkan matanya tak terima, karena mulutnya yang di bungkam membuat Libra tak bisa protes.
Setelah itu Sagi bangkit dan segera keluar dari kamar mereka.
Malamnya di jam 19:00 Sagi di telfon Oma untuk menjemput Oma di rumah tetangga.
"Ohh ini toh cucu nya mbah Sarni."
"Ganteng tenan le."
"Udah smester berapa to?"
"Badannya bagus ya kayak abdi negara."
"Mau ya tak kenalin sama anake bude."
Saat sampai di rumah tetangga Oma yang jaraknya tidak terlalu jauh itu, Sagi langsung di serbu oleh bude bude juga nenek nenek lain yang ada di sana. Banyak yang memuji parasnya banyak juga yang ingin mengenalkan Sagi pada anak atau cucu dari mereka.
Sagi hanya membalas dengan senyum ramahnya."Ndak! Sagita masih SMA gak boleh kenal kenalan sama cewek, nanti aja kalo uda lulus sarjana." Sergah Oma. Lalu Oma segera membawanya pergi dari sana.
Ditengah perjalanan Sagita berujar. "Gak papa sih Oma, kali aja ada yang cantik kan lumayan." Tutur Sagi bercanda.
"Nggak! Kamu tuh laki-laki harus cari kerja dulu yang mapan."
"Iya deh Oma."
"Lili kenapa gak kamu ajak? Dia berani malem-malem di rumah sendirian? Nanti kalo mati lam—" belum selesai Oma menyelesaikan kalimatnya lampu di rumah-rumah tiba-tiba padam.
Sagi dan Oma saling berpandangan.
"Libra?!" Ucap mereka.
._________.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tampng Libra emang tengil tapi aslinya mah penakut parah, terutama sama setan. Doain biar di chapter depan Libra baik-baik aja yaah😭🙏
Janlup follow akune nyong yak..
luCigaratte–
Komen ☞
☟ Click Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
My Libra [BL]
Teen FictionSagita dan Libra merupakan saudara yang tak pernah akur. Tapi kok sekarang jadi... "emh mas ah, pelan-pelan." "Hahh, dikit lagi dek." ... Bisa gitu ya? Sagita Sakya Herigan (18) Libra Mallory Herigan (14) ____________________ #1 posesif #1 seme #...