•28

7.8K 638 37
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

Sagita X Libra
_______________________________

-TAMU TAK DI UNDANG-

.

.

.

Sepasang mata terus saja menelisik gerak gerik ketiga orang itu yang tengah asik bercengkrama begitu dekatnya. Dengan rahang yang sudah mengeras dan tangannya terkepal kuat.

Ingin rasanya Sagi menarik tubuh Libra ke dekatnya, lalu mematahkan tangan mereka yang berani merangkul pundak dan mengusap punggung kecil Libra nya. 

Hembusan nafas berat dan decakan kesal terus saja keluar dari bibirnya.

Memikirkan kenapa dan bagaimana bisa Enggar dan Leon ada disini, di liburannya bersama teman-temannya.

Tuk.

"Lecek amat muka lo. Kenapa?" Angga menepuk pundaknya dan duduk di sebelah Sagita, di ruang kumpul dalam villa tersebut.

"Siapa sih yang ajak mereka berdua?" Tanya Sagi dengan alis mengkerut.

"Libra. Gue juga kaget pas lihat mereka dateng. Tapi ga papa sih, toh acara ini kan emang lo buat untuk ngerayain ultahnya Libra kemarin. Jadi gak masalah kan kalo dia ajak temen-temennya juga." Ucap panjang Angga yang cukup tau akan alasan di balik wajah lusuh Sagita.











Karena, semua orang sudah datang, Viko dan Angga yang menyewakan villa ini pun memulai diskusi pembagian kamar.

"Di sini ada 3 kamar. 2 kamar cuma muat 2 orang, dan yang satu bisa untuk 4 orang." Jelas Angga pada mereka semua.

"Kamar pertama di isi Sagita-Libra, kamar kedua Bayu sama Enggar. Dan kamar yang terakhir Gue, Angga, Dika, terus Romi..." Usul Viko.

Di pojok sana, Bayu tersentak kaget saat mendengar pembagian kamar tersebut.

Mungkin salahnya juga karena belum memberi tahu teman-temannya kalau dirinya telah putus dengan Enggar beberapa hari yang lalu.

Namun karena Bayu segan takut merusak suasana ia memutuskan untuk diam.
Melirik pada sang mantan, Enggar pun tampak sama tak protes perihal pembagian itu.

"... Tapi Leon kan belum kebagian jatah kamarnya, jadi nanti gue minta tambahan ekstra bed aja taruh di salah satu kamar, sekarang...

"... Gue tanya, lo mau gabung di kamar yang mana, Le?" Tanya Viko pada Leon.

"Di kamar gue aja!" Sergah Bayu mengusulkan dengan cepat. Karena dia memiliki alasan, yaitu enggan berduaan dengan Enggar di dalam kamar mereka.

"Oke kalo gitu gue konfirmasi sama pengurus villa buat ekstra bed. Sekarang kita beres-beres barang dulu di kamar masing-masing." Lanjut Angga. Dan semua orang pun berpencar.

Kini, rasa canggung menyerang Bayu begitu dahsyatnya, hingga untuk bergerak sedikit saja ia merasa kikuk dan tidak leluasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini, rasa canggung menyerang Bayu begitu dahsyatnya, hingga untuk bergerak sedikit saja ia merasa kikuk dan tidak leluasa.

Di tinggal Leon yang keluar untuk mengambil bed membuat Bayu dan Enggar harus berduaan di dalam kamar sementara waktu sembari menata pakaian di dalam almari.

Ia sedikit melirik ke arah bocah bongsor yang hampir lulus SMP itu. Dan memutar ingatan tentang kata-katanya beberapa hari lalu, yang meminta agar hubungan mereka tetap berjalan baik selayaknya teman, meskipun keduanya sudah putus.

Tapi, sekarang nyatanya apa. Enggar lah yang justru terlihat sangat acuh dan tak menganggap kehadirannya sama sekali sedari tadi, membuat ucapannya waktu itu terdengar bagai bualan dan omong kosong belaka.

Bayu mendumal, kesal. Sudah di putuskan tanpa alasan jelas, sekarang malah harus bertemu lagi di liburan yang seharusnya mengasikan ini.

Sial.

Cklek.

Pintu kamar kembali terbuka untungnya Leon segera datang bersama beberapa orang yang membantu meletakkan kasur tambahan di kamar yang masih cukup luas ini.

"Terimakasih pak." Ucap Leon ramah pada dua bapak-bapak itu sebelum mereka pergi.

"Hah capek juga." Keluhnya setelah membaringkan tubuh yang sama bongsornya dengan Enggar, di atas kasur tanpa ranjang itu.

Leon menatap Bayu yang belum juga selesai merapikan pakaiannya.

"Kak Bayu bawa banyak barang ya, kopernya gede banget. Mau aku bantu rapihin?" Ujarnya tanpa basa-basi karena Leon segera bangkit dan berjalan ke dekat Bayu yang berjongkok di depan almari.

"Eh gak usah Le kamu istirahat aja, capek kan tadi bantu mindahin kasur." Tolak Bayu tak enak.

"Alah paling gitu aja mah Leon kuat kak, aku bantu pindahin barang-barang yang ini ya." Izin Leon mengambil sisa barang di koper milik Bayuan.

"Em thanks ya."

Sedikit bergeser ke sebelah kiri, manusia yang sudah duduk diatas ranjang itu alias Enggar, masih tampak tak peduli. Mengabaikan mantan dan sahabatnya yang saling berinteraksi.

Ia hanya fokus pada ponselnya setelah ia selesai membereskan barangnya sendiri dengan cepat.

Leon kembali beranjak, selepas membantu Bayuan. "Aku mau ke dapur bantu buat makan siang, kak Bayu mau ikut?"

Mengangguk. "Ayo!" Dengan semangat Bayu mengekor pada Leon, keluar dari kamar meninggalkan Enggar sendiri, yang diam-diam menatap kepergian punggung dua orang itu hingga menghilang di balik pintu.

"tck!"

-*_–°•°•°–_*-

Pasangan Angga dan Viko memang jagonya dalam urusan dapur, karena pengalaman mereka yang sudah lama hidup jauh dari orang tua membuat pekerjaan rumah seperti memasak menjadi hal biasa untuk di lakukan.

"Lah pacar lo mana, kok malah bareng brondong lain?" Ucap Dika yang sudah duduk di meja makan bersama Romi.

"Dalem kamar." Balas Bayu singkat membuat Leon yang mendengarnya tampak kebingungan.

Setelah duduk bersebelahan, Leon berbisik di dekat Bayuan.

"Temen kakak belum tau kalau kak Bayu udah putus sama Enggar?" Tanyanya lirih.

Bayu menoleh menatap kaget Leon yang ternyata sudah tau tentang hubungannya yang telah kandas.

Hanya dari sorot mata dan raut wajah itu, Leon sudah paham akan keterkejutan Bayu.

Ia pun mengangguk. "Aku udah tau. Tadi di jalan Enggar cerita. Dan..."

Katanya terjeda sebelum ia makin mendekatkan bibir ke telinga yang lebih tua.

"... Aku juga tau alasan Enggar mutusin kamu."

Memundurkan kepala, Leon memamerkan senyumnya, saat ia melihat wajah lucu Bayuan yang tampak begitu penasaran akibat ucapannya.

.__________.

.

.

.

.

.

.

.

.

Leon satset banget mantap👍



luCigaratte-

Komen
Click Vote

My Libra [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang