My Libra [BL]

•30

H A P P Y R E A D I N G

Sagita X Libra
_______________________________

-TRUTH OR DARE-

.

.

.

Sagita sudah berada di hadapan Libra dengan membawa kue ulang tahun, meski lilinnya telah mati akibat tertiup angin malam itu.

Angga yang selesai mengurusi kembang api juga sudah kembali, kini ia membawa kamera untuk mengabadikan momen mereka bersama.

"Mas yang ngerencanain ini semua?" Tanya Libra dengan mata berkaca-kaca menatap kakaknya.

"Mm, tapi bukan sepenuhnya ide mas, mereka semua ikut andil juga buat acara perayaan ulang tahun kamu hari ini."

Libra berbalik menatap teman-teman kakak nya yang kini sudah ia anggap seperti temannya sendiri. Tak lupa Enggar dan juga Leon.

"Terimakasih semuanya." Ucap Libra dengan bibir bergetar menahan tangisnya.

Sekarang, Enggar dan Leon berjalan mendekatinya. Sambil membawa hadiah yang sudah mereka siapkan.

Kumpulan bunga mawar putih tadi, juga hadiah pribadi dari mereka.

"Selamat ulang tahun."

"Happy birthday Lili."

Dengan bergantian mereka memeluk tubuh itu.

"Terimakasihh."

Tak peduli dengan Sagi yang sudah membuang wajahnya jauh, karena lelah merasa cemburu.

Setelah melepas pelukan itu Enggar memberikan sebuah kotak besar, sedangkan Leon satu Tote bag berukuran sedang, yang sama-sama memiliki logo dari brand mahal.

Angga pun menepuk pundak Sagi, saat melihat acara pemberian kado tersebut. "Lo juga sana kasih kadonya."

Namun, Sagi tampak menolak. "Nanti aja, kayaknya kado dari gue gak sebanding sama yang di kasih mereka." Ucapnya jujur dan menyimpan kotak kecil itu kembali.

"Kenapa, lo insecure?"

"Dikit."

Satu botol beer yang sudah kosong kembali di putar, menunggu giliran seseorang yang harus mendapat hukuman 'truth or dare'.

"Ah kok Libra teruss, kan Libra gak minum. Ulang-ulang." Ujar Dika yang sudah tampak hilang kesadarannya.

Jam hampir melewati pukul 22.00 malam, ke 9 pemuda (– Libra) telah menghabiskan beberapa botol miras di tepian pantai, di temani hangatnya kobaran api unggun.