•19

13.2K 947 69
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

Sagita X Libra
_______________________________

-BUNDA TIRI-

.

.

.

Berita itu menyebar dengan cepat tentang Sagi yang memukuli habis Sion di gudang belakang. Kini Sagi dan Libra di bawa langsung ke ruang kepala sekolah, sedangkan Sion berada di UKS tengah menerima pengobatan.

Bunda Lia selaku kepala sekolah sebenarnya belum datang ke sekolah waktu itu, jadi pak Edi sebagai guru BK yang menghandle lebih dulu permasalahan ini.

Pak Edi memberikan pertanyaan pada Libra dan meminta Libra menceritakan kronologi awal kejadian itu terjadi. Libra dengan jujur menceritakan semuanya, sampai pada akhirnya Bunda Lia pun masuk ke ruangannya.

Bunda Lia berjalan langsung mendekati Libra, mengecek bagaimana keadaan putra kesayangannya dengan wajah khawatir.

"Pak Ed tolong ambilkan kotak P3K di meja saya." Titah Lia pada pak Edi. Pak Edi pun mengambil dan menyerahkan kotak obat itu kepada Lia.

Lia duduk di sofa panjang bersebelahan dengan Libra, membuka kotak P3K yang ia letakkan di atas meja, lalu mengambil salep untuk ia oles ke pipi putra bungsunya.

"Sakit?" Tanya Bunda Lia prihatin.

Libra menggeleng. "Libra baik-baik aja, bu." Ucapnya agar Bundanya tidak cemas.

Sedangkan Sagita dia hanya duduk diam sembari menatap mereka. Wajah Sagita pun terdapat luka akibat perkelahian tadi, tapi dirinya tak berharap lebih untuk diobati langsung oleh Bunda Lia seperti Libra saat ini.

"Kamu keluar dulu ya, Bunda mau bicara sama Sagita." Lirih Bunda pada Libra.

Libra pun bangkit, sebelum benar-benar keluar ia menatap Sagita yang terlihat memalingkan wajah darinya.

"Pak Ed juga boleh keluar dari ruangan saya." Perintah Lia.

Pak Edi menunduk mengikuti arahan atasannya dan keluar dari sana. Menyisakan Sagita yang terduduk kaku di sofa itu.

Bunda Lia berpindah mendudukkan diri di kursi kebesarannya, lalu berucap;

"Sagita Sakya, Kemari."

.

Di luar ruangan itu terlihat Enggar, Jaka, Ican, Bayu, Dika, dan Romi tengah menunggu Libra dan Sagita keluar dari ruang kepala sekolah. Berkat Enggar sebagai murid kesayangan guru mereka semua jadi di biarkan untuk bolos kelas di jam itu.

"Gimana di dalem? Kok kakak lo gak ikut keluar?" Tanya Romi.

Libra melihat tatapan khawatir dari teman-teman Sagita, membuatnya makin dirundung akan rasa bersalah.

"Maaf kak, gara-gara aku mas Sagi jadi kena masalah. Sebelumnya mas Sagi pasti gak pernah berbuat sesuatu sampai di panggil kepala sekolah kayak gini." Tuturnya di depan Romi.

Mengingat prestasi Sagita yang sebelas duabelas dengan Enggar pasti kakaknya itu jarang melakukan kenakalan. Pikir Libra.

"Lah, lo gak tau kasus kakak lo 3 tahun lalu?" Ujar Jaka. Membuat Libra menggelengkan kepala dengan wajah bingungnya.

Jaka menyenggol lengan Bayu yang berada di sebelahnya. "Kasih paham kak."

Bayu pun mulai bercerita. "Sebenernya ini bukan kali pertama Sagi mukulin orang kayak gini, dulu bahkan lebih parah sampai lawannya di operasi..."

My Libra [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang