Gavya berlari secepat kilat setelah turun dari taksi. Namun terlambat, karena satpam sekolah sudah menutup gerbang beberapa menit yang lalu.
"Yah.." Gavya mendesah kecewa, dia berdiri di depan gerbang dengan bibir yang cemberut. Dirinya terlambat lantaran begadang menonton film semalaman.
"Pak satpam yang ganteng, tolong bukain gerbangnya dong," pinta Gavya sambil tersenyum manis, mencoba merayu satpam sekolah yang duduk di pos sendirian.
"Maaf ya dek, ngga bisa. Makanya adek jangan telat datengnya," ujar satpam itu membuat Gavya mengerucutkan bibirnya.
"Harusnya aku ajak pak satpam nonton aja semalem, biar pak satpam juga terlambat, terus kita masuk bareng-bareng," ucapnya dengan mengerjapkan matanya polos.
Satpam itu tertawa hingga memegang perutnya yang bucit. Pikiran Gavya memang sangat susah di tebak.
"Pak ayolah... Nanti aku kasih susu kotak strawberry deh," lanjut Gavya yang masih berusaha bernegosiasi.
"Nggak bisa dek, aduh.. kamu duduk aja dulu sampe anak-anak OSIS Dateng," balas satpam itu pada Gavya.
"Nanti kalo ada anak OSIS, bapak yang di hukum karena tidak bukain gerbang buat aku." Satpam itu tertawa lagi, padahal hari masih pagi, tetapi dia sudah lelah karena tertawa terus menerus.
"Kala." Gavya menoleh ke belakang saat seseorang memanggilnya. Dahinya mengernyit melihat Sandya yang berdiri di belakangnya.
"Kakak jelek ngapain di sini?" Tanya Gavya sambil mendekati Sandya yang masih bersandar di kap mobilnya.
"Menurutmu?" Balas Sandya dengan manaikkan sebelah alisnya. Tatapannya tak pernah lepas dari pria manis di depannya ini.
"Kakak jelek terlambat juga? Tau gitu tadi kita bareng aja," ujar Gavya dengan menyipitkan matanya untuk menghalau sinar matahari yang menyorot wajahnya.
Sandya berdiri, menarik tangan Gavya memutari mobilnya, kemudian dia membuka pintu mobil tersebut. "Masuk," perintahnya membuat Gavya bingung.
"Mau kemana? Tidak aneh-aneh kan?" Ucap Gavya yang di angguki oleh Sandya. Namun Gavya masih belum puas, dia membuka telapak tangannya dan mengarahkannya pada Sandya. "Pinjem KTP nya dong," pinta pria manis itu.
Sandya mengambil dompet yang ia simpan di sakunya, kemudian mengeluarkan KTP-nya untuk di berikan pada Gavya.
Gavya tersenyum senang saat KTP Sandya sudah ada di tangannya. Pria manis itu memfoto KTPnya, dan mengembalikannya lagi pada Sandya.
"Kalo aku kenapa-napa, nanti aku jadiin KTP kakak jelek buat pinjol," ancamnya membuat Sandya mengangguk pelan.
"Hmm, masuk." Gavya akhirnya masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang, sementara Sandya duduk di kursi pengemudi.
Sandya mulai menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan sekolah. Percuma saja, kalaupun masuk mereka sudah pasti di hukum. Lebih baik Sandya membawa Gavya pergi ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intense Love
Fanfiction⛔JANGAN SALAH LAPAK!⛔ INI LAPAK BXB! Seorang laki-laki manis yang merasa kesal karena ciuman pertamanya dicuri oleh seorang pria asing. Saat dia pindah sekolah, kejutan mengejutkan datang ketika dia mengetahui bahwa orang yang mencuri first kissny...