Chapter 26

608 99 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tok tok tok.

"BUKA SAJA PINTUNYA!" Pekik Gavya yang sedang berendam di kamar mandi. dirinya tadi meminta tolong pada Sandya untuk mengambilkan baju di dalam mobil.

Ceklek.

Sandya membuka pintu dan masuk ke dalam kamar mandi. Dirinya melihat Gavya yang sedang bermain busa di dalam bath up.

Sandya berjongkok di samping bath up untuk melihat Gavya lebih dekat lagi. Dirinya ikut tersenyum sesaat Gavya melemparkan senyum bayi kepadanya.

"Hihihi, liat! busanya banyak banget!" serunya senang. Gavya hanya terlihat kepalanya saja karena tenggelam dengan penuhnya busa.

"Udah ayo, udah lama kamu berendem," ujar Sandya meminta Gavya untuk menyegerakan mandinya.

Gavya menggeleng. Dirinya masih asyik bermain busa di sana. "Nanti saja, masih seru main busa tau," balasnya.

"Tapi ini udah sore, nanti kamu masuk angin," ungkap Sandya yang berusaha membujuk Gavya untuk keluar dari bath up.

"Sebentar lagi. Kakak jelek keluar saja. berisik tau kamu cerewet terus," Gerutu Gavya membuat Sandya merasa gemas.

Sandya bangkit. Dia mengambil segenggam busa, lalu dengan usil dia mengusap wajah Gavya hingga wajah Gavya penuh dengan busa.

"KAKAK JELEK ISH!" Teriak Gavya sambil membersihkan busa-busa yang menempel di wajahnya. Sementara Sandya segera lari keluar dari kamar mandi sesaat setelah Gavya memekik.

"Awas saja! Nanti aku ganggu pas kamu main game!" Gumam Gavya lalu kembali bermain busa sendiri.

Beberapa saat kemudian, Gavya  keluar dari kamar mandi dengan baju  santai yang sudah terpasang di tubuhnya.

Dirinya segera berlari menaiki ranjang karena merasa dingin. Tangannya menarik selimut guna menghangatkan tubuhnya.

"Dingin banget," Gumam Gavya pelan, suaranya bergetar karena tubuhnya yang menggigil.

"Tadi di suruh udahan ngga mau," Celetuk Sandya dengan mata yang masih fokus menatap layar hp.

Gavya tidak membalasnya. Dirinya sedang berusaha menghangatkan tubuhnya yang terasa  dingin.

"Boleh kurangin tidak suhu ACnya? Dingin banget tau," Ucap Gavya membuat Sandya segera menaikkan suhu ACnya menjadi 25°C.

Merasa belum merasa hangat, Gavya lalu kembali bersuara, "pinjem peluknya boleh tidak? Bayi tidak boleh kedinginan, nanti nangis," ungkapnya hingga Sandya menoleh.

Sandya melihat Gavya yang tenggelam di dalam selimut hingga menyisakan kepalanya saja. Tanpa menunggu lama, dirinya meletakkan ponselnya di atas nakas, kemudian ikut bergabung bersama Gavya.

Intense Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang