chapter 13

545 98 28
                                    

Axio menatap Gavya yang sedari tadi uring-uringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Axio menatap Gavya yang sedari tadi uring-uringan. Terdengar beberapa decakan kesal yang keluar dari bibir pria manis itu.

"Pengen main sama mochi... Tapi kakak jeleknya tidak ada," gumam Gavya yang masih bisa di dengar oleh Axio.

"Mau main sama mochi atau mau ketemu kak Sandya?" Goda Axio sambil menaik turunkan alisnya.

Sementara Gavya yang awalnya kepala dia berada di atas meja, kini langsung menegakkannya. "Main sama mochi lah! Ngapain ketemu kakak jelek," balasnya sewot.

"Yang bener?" Axio menyenggol lengan Gavya hingga Gavya memekik kesal. "BENER AXIOOO, KALO BOONG NANTI KAMU DI KEJAR ANJING!" Axio tertawa, merasa senang melihat Gavya yang kesal.

"Kak Sandya lagi nemuin ceweknya," celetuk Axio setelah berhenti tertawa. Pria itu mengambil sebungkus cemilan yang berada di atas meja.

Gavya sontak menoleh, menatap Axio dengan terkejut. "Kakak jelek punya pacar?" Tanyanya penasaran. Dia membenarkan duduknya menghadap Axio dengan tatapan serius.

"Kenapa? Lo suka sama dia?" Tanya Axio santai. Tangannya memasukkan satu persatu Snack ke dalam mulutnya.

Gavya terdiam. Dirinya merasa sedikit kecewa mendengar kalau Sandya sudah memiliki pacar. Tapi kenapa dia bisa seperti itu?.

"Axio..." Panggil Gavya pelan. Matanya ke arah tv yang masih menyala, tetapi tatapan pria manis itu kosong.

"Hm."

"Kamu ada info pelet yang sehari semalem langsung manjur tidak?" Tanyanya membuat Axio mengerutkan dahinya bingung. "Buat apa? Lo mau melet siapa?"

"Melet pacar orang tidak dosa kan Axio? Yang dosa kan ngerebut suami orang." Axio masih terdiam, mencoba memahami ucapan Gavya.

Beberapa detik kemudian dia terkekeh pelan. Menyimpan kembali snacknya di atas meja, dengan membersihkan jari-jarinya yang terkena bumbu Snack tersebut.

"Lo suka sama kak Sandya? Tinggal bilang aja kali. Ngga usah pake pelet." Gavya terdiam, perlahan pipinya mulai memerah karena merasa malu.

Sebenarnya akhir-akhir ini dia merasakan sesuatu yang berbeda saat bersama Sandya. Dia merasa lebih bahagia ketika berdekatan dengan pria itu. Tapi ada satu hal yang membuatnya harus menahan perasaannya.

"Aaaa cieee cieee, gemes banget bayi lagi jatuh cinta," seru Axio menggoda Gavya dengan mendorong pelan bahu pria manis itu.

"Ishh! Diem Axio..." Gavya berusaha menutup mulut Axio agar temannya itu berhenti menggodanya, namun Axio malah semakin menjadi-jadi.

"Cieeee Gavya ciee-- aww!" Axio memekik kecil saat Gavya menggigit lengannya hingga meninggalkan bekas gigitan di sana.

"Rasain!" Tandas Gavya dengan menjulurkan lidahnya mengejek Axio.

Intense Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang