"Eunghh." Gavya melenguh kecil karena merasa terganggu dengan kecupan-kecupan yang mendarat di pipinya. Dengan malas dia membuka matanya untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Gavya mengernyitkan dahinya bingung saat melihat Sandya yang berada di atasnya. Ia kira pria itu sudah pulang saat sudah mengantarkannya ke rumah Reiga.
"Ish!" Gavya menahan wajah Sandya agar pria itu berhenti menciumnya. Lalu setelah kesadarannya terkumpul, dia kembali menatap Sandya.
"Kenapa di sini? Aku kira udah pulang," Tanya Gavya dengan suara seraknya. Matanya masih sangat berat untuk terbuka sempurna.
Sandya tersenyum kecil, memindahkan dirinya di samping Gavya, lalu ikut masuk ke dalam selimut yang Gavya kenakan.
"Nginep sini," balas Sandya sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Gavya, serta tangan yang memeluk perut Gavya.
"Kenapa tidak tidur sama kak Reiga?" Tanyanya lagi. Dia sedikit merasa geli karena Sandya terus mengusakkan wajahnya di lehernya.
"Kan tujuannya kamu, bukan Reiga. Reiga cuma jadi alasan doang," balas Sandya yang mulai memejamkan matanya.
"Hmm, jam berapa sekarang?"
"Jam setengah 12, ayo tidur lagi," ajak Sandya dengan mengeratkan pelukannya. Dia membenarkan selimut yang mereka pakai hingga sebatas leher.
"Abis main game kan?" Sandya menganggukkan kepalanya. Gavya yang melihat itu hanya menghela nafasnya pelan.
"Elus-elus sayang. Aku ngantuk," seru Sandya sembari menarik tangan Gavya ke kepalanya. Meminta pria manis itu untuk mengelusnya.
Gavya menuruti permintaan Sandya. Dia mengelus kepala Sandya pelan. Dengan dirinya yang sesekali menguap karena mengantuk.
"Sayang," panggil Sandya membuat Gavya berdeham pelan.
"Maaf," lanjutnya hingga Gavya kembali membuka matanya. Memikirkan apa yang telah Sandya lakukan sampai meminta maaf padanya.
"Maaf buat apa?" Tanyanya bingung.
Sandya mengedikkan bahunya, lalu menyamankan dirinya sambil menikmati elusan Gavya. "Pengen aja minta maaf.
Gavya berdecak kesal, dirinya memeluk kepala Sandya lalu kembali menelusuri alam mimpinya yang sempat tertunda. Begitupun dengan Sandya. Pria itu sudah terlelap lebih cepat dari pada Gavya.
***
Brakk!
"Eh maaf kak," seru Axio yang tak sengaja bertabrakan dengan Sandya di lorong sekolah hingga membuat buku-buku yang Sandya bawa jatuh berserakan.
"Ngga papa," balas Sandya singkat. Dia mengambil buku-buku yang terjatuh di bantu oleh Axio juga.
"Kak, Lo sadar ngga sih Gavya bertingkah aneh beberapa hari ini?" Tanya Axio di sela-sela dia membantu Sandya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intense Love
Fiksi Penggemar⛔JANGAN SALAH LAPAK!⛔ INI LAPAK BXB! Seorang laki-laki manis yang merasa kesal karena ciuman pertamanya dicuri oleh seorang pria asing. Saat dia pindah sekolah, kejutan mengejutkan datang ketika dia mengetahui bahwa orang yang mencuri first kissny...