⛔JANGAN SALAH LAPAK!⛔
INI LAPAK BXB!
Seorang laki-laki manis yang merasa kesal karena ciuman pertamanya dicuri oleh seorang pria asing. Saat dia pindah sekolah, kejutan mengejutkan datang ketika dia mengetahui bahwa orang yang mencuri first kissny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"KAK REIGA! CEPETAN TONJOK DIA!" seru Gavya yang kesal karena Reiga hanya masih terdiam di tempat ia berdiri.
Reiga kemudian mendekati Gavya, menarik tangannya agar sedikit menjauh dari Sandya. "Cil, bisa mati muda gue kalo nonjok Sandya," bisik Reiga membuat Gavya menoleh.
"Tidak akan mati, aku aja tadi nampar tidak apa-apa kok. Kalopun kak Reiga mati, nanti aku pesenin peti yang bagus," balasnya enteng.
"Sialan." Reiga mengumpat dalam hati karena Gavya sangat mudah mengatakan hal itu. Tidak memahami dirinya yang sedang ketakutan.
Suasana kantin yang awalnya ramai kini sepi karena kejadian itu. Bahkan semakin tegang saat Sandya berdiri dan menghadap Reiga dengan ekspresi datarnya.
"S-san...," Panggil Reiga yang sudah berkeringat dingin. Dia semakin takut melihat ekspresi Sandya yang sangat menyeramkan.
Owen segera menghampiri mereka, dia menahan bahu Sandya, takut melakukan sesuatu. "Udah San, biarin aja."
Sandya hanya meliriknya sebentar, kemudian kembali mengalihkan pandangannya pada Gavya dan Reiga.
"Minggir." Owen mundur beberapa langkah dan tak berani melawan Sandya. Dirinya memberi isyarat meminta maaf pada Reiga.
"Ayo kak Reiga! Buruan tonjok!" Desak Gavya membuat Reiga bersembunyi di balik badannya. "Diem Napa cil, bisa-bisa gue ngompol karena takut," bisik Reiga.
Sandya menarik lengan Reiga cukup kencang. Dan tentu saja Reiga memekik dengan mata terpejam. "ENGGA SAN! AMPUN! GUE NGGA BAKALAN NONJOK LO! SUMPAH!"
"Aish! Kak Reiga ken--"
"Tonjok." Ucapan Gavya terhenti saat mendengar satu kata dari Sandya. Reiga yang awalnya menutup matanya pun perlahan membukanya.
Para siswa yang lain tidak ada yang membantunya, mereka malah sibuk menonton, dan beberapa ada yang merekamnya.
"S-san, t-tapi--"
"Tonjok." Reiga meneguk ludahnya kasar, apalagi saat Sandya memalingkan wajahnya guna mempersilahkan Reiga untuk menonjok pipinya.
Reiga mengepalkan tangannya yang bergetar, beberapa saat kemudian Reiga menonjok Sandya cukup kuat dan kembali bersembunyi di balik punggung Gavya.
Bugh!
"Kenapa sembunyi kak? Tuh, liat, kak Reiga masih hidup kan," ucapnya membuat Reiga mengumpat dalam hati.
Belum ada sehari Gavya pindah di sekolahnya, tetapi pria manis itu sudah menempatkannya ke dalam masalah.
"Kak Reiga jangan tak--akkhh!"
Gavya terkejut saat Sandya tiba-tiba menarik tangan kirinya dan berusaha membawanya pergi dari kantin.
"LEPASINNN!!!!!"
"KAK REIGA TOLONGG!!!"
"AAAAA TOLONGGGG!" Gavya terus memekik meminta bantuan, tetapi tidak ada satupun yang membantunya, begitupun dengan Reiga.