"Pastikan dulu dari lorong hingga ke kamar tidak ada orang!"
Caddie merengut kesal. Tubuhnya terasa sudah sangat lengket dan berkeringat. Rasanya ingin segera mandi. Tapi takut ada yang melihatnya.
"Memangnya kenapa, Addie, kalau ada yang melihat? Mereka juga pasti maklum." Ucap Damon santai.
"Ck. Tidak mau. Aku malu. Cepat, Damoon... Pastikan dulu di depan tidak ada orang!" Caddie terus merengek kesal, memerintah Damon agar keluar untuk melihat situasi di luar ruang kerjanya.
Akhirnya, Damon mengalah. Membuka pintu perlahan, lalu menyembulkan kepalanya keluar. Menengok kanan kiri, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.
Setelah Damon merasa memang sepi, Damon kembali menutup pintunya.
"Sepi... Ayo cepat, ku gendong."
Damon mendekat lalu mengangkat tubuh istrinya. Menggendongnya ala bridal style. Dengan Caddie yang mengalungkan lengannya pada leher Damon, masih mengerucutkan bibirnya.
Ia malas jika kepergok sahabat-sahabatnya itu. Pasti akan jadi bahan ejek-ejekan nanti.
Apalagi sekarang Caddie hanya memakai kemeja kerja Damon yang sangat kebesaran di tubuhnya. Tidak pakai dalaman apa pun. Semuanya sobek dirusak suaminya.
Damon segera melangkahkan kakinya menuju pintu. Caddie dengan peka membantu membuka pintu kerja.
Hatinya was-was menatap sekitar. Berharap tidak akan ada yang melihatnya.
Caddie mengelus dadanya pelan saat ia melihat keadaan di lorong ruang keluarga sepi.
Damon masih tersenyum samar, menahan gelak tawa melihat tingkah laku istrinya yang menggemaskan.
Keduanya sampai menuju pintu kamar, tangan Caddie terulur membuka pintu kamarnya.
Damon yang ingin merebahkan istrinya di ranjang dicegah Caddie yang memukul dada suaminya pelan.
"Ck, kan aku bilang aku mau mandi!"
"Mau sekalian ku mandikan?" Damon menyeringai.
"Tidak. Bawa saja aku ke kamar mandi, cepat!"
"Kau yakin?"
"Ishh, Damoonn..."
Damon tidak henti-hentinya menggoda istrinya. Baginya ini sekarang menjadi sebuah kesenangan baru untuk menghibur dirinya sendiri.
"Turunkan aku di sini saja."
Damon mendudukkan istrinya perlahan di atas closet yang tertutup.
"Sudah," ucap Caddie lalu bangkit dari duduknya. Lalu melangkah dengan tertatih-tatih ke arah bathtub.
"Sshh..." Rengek Caddie pelan saat merasakan intinya yang masih ngilu dan sakit.
Damon masih memperhatikan gerak-gerik istrinya sambil tersenyum miring.
"Kau yakin tidak mau ku mandikan? Atau kita bisa mandi bersama sekarang. Aku tidak masalah mandi dua kali."
Caddie menoleh melotot tajam ke arah Damon.
"Tidak. Kau gila. Aku saja sudah kesulitan berjalan begini. Mandi bersama denganmu itu bukan mandi. Tapi melanjutkan sesi di kamar mandi." Ucap Caddie dengan merengut kesal sambil menyalakan keran air di bathtub, mengisinya dengan air hangat.
Damon hanya terkekeh lalu hendak mendekati istrinya.
Caddie yang merasakan Damon belum juga keluar dari kamar mandi pun menoleh.
![](https://img.wattpad.com/cover/367697259-288-k180361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRAZY HUBBY (TAMAT)
Romance#Mature of content. Please be wise# #SUDAH REVISI# *** "Siapa yang bilang kau jelek? Kelihatan nya payudara mu begitu menggiurkan" Dengan santai nya dia berkata begitu. "Dasar om-om mesum!" Aku melotot tajam ke arah nya. Dia hanya tersenyum miring...