"Sesuap lagi saja Addie... Ayo buka mulut mu sayang"
Damon terus membujuk Caddie untuk menghabiskan makanan nya. Baru 4 suap tapi Caddie bilang sudah kenyang. Apanya yang kenyang. Makanan nya turun ke lambung saja sepertinya belum.
"Aku kenyang Damon... Tidak nafsu juga..." rengek Caddie sambil mengerucutkan bibirnya.
Damon menghela nafas ringan. "Baiklah. Sehabis ini minum obat" ucap Damon lalu meletakkan piring makan Caddie ke atas nakas di sebelah ranjang rumah sakit nya.
"Aku mau pulang Damon..." Keluh Caddie manja.
"Dokter belum memperbolehkan mu pulang Addie..."
"Tapi aku bosan sekali"
"Bukankah kau bilang begitu juga saat di rumah?"
"Setidaknya aku bisa berkeliling mansion mu"
"Baiklah. Nanti ku tanyakan pada dokter"
"Tanyakan segera. Aku kan sudah hampir seminggu disini."
Benar. Caddie sudah hampir seminggu di rawat. Hanya Damon dan dokter pribadi keluarga Damon yang keluar masuk kamar inap Caddie.
Caddie masih trauma bertemu banyak orang. Masih terlalu takut dan sering panik sendiri. Selama hampir itu juga Damon tidak pernah meninggalkan Caddie.
Tapi Damon selalu sibuk dengan tab dan laptop nya. Terkadang Caddie jadi kesal sendiri di acuhkan.
"Damon..."
"Hmm"
"Lihat aku... Kenapa kau sibuk sekali dengan tab mu itu!"
Damon mendongak tersenyum hangat lalu menaruh tab nya di sofa. Menghampiri Caddie lalu memeluknya. Tentu Caddie sambut dengan membalas pelukannya erat.
"Kenapa kau semakin manja hmm?"
"Memangnya tidak boleh?"
"Boleh. Justru aku suka"
"Lalu kapan dokter bilang boleh pulang?"
"Sore nanti kita pulang sayang." Balas Damon sambil mengurai pelukannya.
Caddie mendongak menatap Damon tersenyum lebar bak iklan Pepsodent. Suasana hatinya langsung cerah begitu saja mendengar sore nanti sudah di bolehkan pulang.
***
-
Damon memang sudah memperbolehkan Caddie untuk berkelana luas di mansion nya. Namun justru setelah pulang dari rumah sakit, Caddie tidak pernah keluar kamar lagi. Masih terlalu takut bertemu banyak orang. Pelayan yang setiap hari masuk mengantar makanan nya pun hanya Nelly seorang.
"Damon, kemana novel-novel yang biasa ku letakkan disini?" Tunjuk Caddie pada nakas samping ranjang.
Damon melirik sekilas lalu kembali fokus pada laptop nya. "Ku suruh Nelly memindahkan nya ke perpustakaan"
Caddie mencebik kesal "Ck,, kenapa di pindahkan Damon?"
"Aku kan jadi malas kalau mau baca novel tapi harus ke perpustakaan dulu. Aku tidak mau tahu, pindahkan lagi semuanya kesini!" tambah Caddie sambil bersidekap di dada. Menatap Damon kesal dengan cemberut.
Damon tersenyum tipis lalu menutup laptopnya. "Nanti aku suruh Nelly pindahkan lagi"
"Tidak mau, pokoknya sekarang!"
Damon segera mengeluarkan ponsel nya, mengetik sesuatu lalu menaruh asal ponsel nya di sofa.
"Sudah. Nanti Nelly pindahkan kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRAZY HUBBY (TAMAT)
Romansa#Mature of content. Please be wise# *** "Siapa yang bilang kau jelek? Kelihatan nya payudara mu begitu menggiurkan" Dengan santai nya dia berkata begitu. "Dasar om-om mesum!" Aku melotot tajam ke arah nya. Dia hanya tersenyum miring. Sangat menjengk...