23. Morning Sickness, Dunia Damon, dan Pengakuan Damon

7.8K 166 0
                                    

"Huuekk..."

"Huueekkk..."

Caddie terus memuntahkan isi perutnya. Tapi hanya cairan bening yang keluar. Kedua matanya juga tidak berhenti menangis. Tangan nya bertumpu pada pinggiran toilet.

Damon menahan rambut istrinya agar tidak terkena muntahan nya, dengan satu tangan lagi terus memijat tengkuk istrinya.

"Damoonnh... Kepala ku pusing sekali."

Cadie terus merengek dan menangis. Hidung nya yang memerah terus menyedot ingus yang ingin keluar.

Saat tadi hendak bangun pagi dari tidur mereka yang panjang. Caddie yang hendak berdiri pun urung, saat ia merasakan mual yang luar biasa lalu berlari ke kamar mandi. Damon yang melihatnya segera menyusul istrinya.

"Sehabis ini kita ke rumah sakit."

Caddie hanya mengangguk lemah. Mengelap kedua matanya yang banjir air mata. Entah kenapa juga ia menangis. Padahal hanya muntah.

"Masih mau muntah?."

Caddie menggeleng. "Sudah."

Damon membantu membersihkan mulut istrinya di wastafel. Mengelap nya lembut menggunakan handuk kecil. Lalu dengan sigap menggendong istrinya, membawa nya kembali ke kamar.

Ia dudukkan perlahan tubuh istrinya di tepi ranjang. Caddie terus memegangi kepalanya yang pusing.

Damon mengambil sebuah mantel tebal yang panjang dari walk in closed. Kemudian memakaikan nya ke tubuh Caddie yang hanya memakai gaun tidur yang tipis.

"Aku haus." Gumam Caddie pelan.

Tangan Damon terulur ke atas nakas untuk mengambil segelas air yang sudah ia siapkan tadi. Memberikannya kepada Caddie.

"Ayo cepat kita ke rumah sakit sekarang."

Selesai menenggak habis minum nya, Caddie hanya mengangguk lalu memberikan kembali gelas kosong itu ke tangan suaminya.

Damon kembali meletakkan gelas kosong itu di atas nakas.

Caddie cukup tersentak saat Damon tiba-tiba menggendong nya lagi ala bridal style. Membawanya keluar menuju halaman mansion.

Disana Theo sudah sigap membukakan pintu untuk Tuan dan Nyonya nya.

"Cepat ke rumah sakit." Perintah Damon tegas.

Theo dengan sigap melajukan mobil nya dengan hati-hati.

"Damon."

"Ya Addie?."

Caddie mendongak menatap suaminya tepat di manik hitam mata tajam nya.

"Kita tidak jadi honeymoon?."

Damon mengulum senyum. "Kita periksa dulu keadaan mu dan Baby."

Istrinya itu langsung cemberut dan menunduk. Menyandarkan kembali kepalanya di dada bidang suaminya.

"Kita akan pergi nanti. Aku janji."

***

-

Di ruangan serba putih itu, Caddie masih terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.

Dokter Terra yang baru saja selesai memeriksa nya pun membantu Caddie untuk duduk.

Damon sedang keluar menerima panggilan telepon. Ia bilang sangat penting. Entah apa yang lebih penting dari kondisi istrinya.

Mengingat itu Caddie jadi murung lagi. Baru saja kemarin ia ceria penuh bahagia.

Ingin sekali ia bertanya pada suaminya. Tentang perasaan nya selama ini. Apakah Damon sudah benar-benar mencintainya? Juga, apakah Caddie benar-benar sudah jatuh cinta pada suaminya?.

MY CRAZY HUBBY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang