Caddie masih terlelap pulas dalam pelukan Damon. Tidak terusik meski Damon menciumi nya berkali-kali. Damon cukup mengerti bahwa Caddie pasti sangat lelah karena sesi panas percintaan mereka.
Bagaimana tidak lelah. Dari matahari yang berada tepat di atas kepala, hingga matahari yang hampir terbenam, Damon masih terus menggempur nya. Bahkan Caddie berkali-kali pingsan di buat nya.
Saat malam menyapa, jet pribadi milik Damon sebentar lagi akan sampai. Damon segera memakaikan kemeja kebesaran milik nya untuk menutupi tubuh polos Caddie. Kemudian membalutnya dengan selimut tebal. Cuaca di Itali saat ini sedang memasuki musim dingin.
Tepat saat Damon menggendong Caddie untuk segera turun dari Jet nya, Caddie membuka kedua mata nya. Menatap sayu dan lelah ke arah Damon.
"Apa kita sudah sampai?" gumam nya pelan, hampir tidak terdengar.
Damon hanya mengangguk dan membawa Caddie turun. Beberapa bodyguard terlihat berjaga di sekitar. Seorang dari mereka membukakan pintu dan Damon masuk ke dalam limosin nya. Terus memangku Caddie dalam dekapan nya.
"Aku lapar sekali Damon"
Damon hanya terkekeh dan mencium gemas bibir Caddie. Merapatkan selimut yang membungkus Caddie.
"Setelah sampai kita akan makan"
Caddie meringis pelan. "Kau tahu? Aku pikir aku sudah mati sekarang. Tubuh ku terasa sakit semua. Kau harus bertanggung jawab. Kau sungguh gila." Cecar Caddie pelan dengan suara parau nya.
Damon menyerigai dan kembali mencium gemas Caddie.
***
-
Begitu sampai tadi, Damon segera pergi begitu saja setelah merebahkan Caddie di atas ranjang dan mencium nya sekilas.
Hingga kini, sudah hampir tengah malam dan Caddie yang baru saja selesai makan namun Damon belum juga kembali.
Caddie masih merebahkan tubuhnya di atas ranjang berukuran besar di kamar Damon. Ia sangat lelah dan sekujur tubuhnya terasa sakit. Belum lagi inti nya yang terasa sangat ngilu dan perih.
Beberapa pelayan baru saja keluar setelah selesai membantu Caddie membersihkan diri serta berpakaian dan membawakan beberapa pilihan makanan untuk nya.
Menghela nafas pelan, Caddie mencoba untuk tidur sekarang. Tubuhnya masih sakit mengingat betapa kasar dan gila Damon menggagahi nya.
"Kurasa umur ku tidak akan lama kalau begini terus". Gumam nya seraya merapatkan kembali selimut nya dan hendak menutup matanya.
"Tidak akan kubiarkan kau mati selama aku masih bernafas"
Caddie tersentak kaget dan membalikkan tubuhnya menghadap pintu.
Damon tengah berjalan santai ke arah nya sekarang. Dengan wajah datar dan tak terbaca, Damon duduk di tepi ranjang dan mengusap kepala Caddie. "Kenapa belum tidur?" tanya nya.
"Kau darimana saja?"
"Biasa"
"Disini begitu hening dan dingin. Kau bahkan tidak memberikan ku izin untuk keluar kamar. Aku bosan" cerocos Caddie.
Damon segera menaikkan temperatur suhu ruangan agar Caddie merasa lebih hangat.
"Tidurlah. Aku tahu kau masih lelah"
Caddie mencebik kesal. "Pokoknya besok aku mau jalan-jalan. Itali salah satu negara impian ku. Dan sekarang saat aku disini kau tidak boleh melarang ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRAZY HUBBY (TAMAT)
Romance#Mature of content. Please be wise# *** "Siapa yang bilang kau jelek? Kelihatan nya payudara mu begitu menggiurkan" Dengan santai nya dia berkata begitu. "Dasar om-om mesum!" Aku melotot tajam ke arah nya. Dia hanya tersenyum miring. Sangat menjengk...