🌷HAPPY READING🌷
Suara notifikasi masuk, Alana mengambil handphone-nya yang berada di atas nakas. Ia melihat siapa yang mengechat-nya, dan ternyata yang mengechat-nya adalah Aksa.
𝗔𝗸𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿𝗮𝘁 : Woi, bitch! Nanti gue ke rumah lo.
Alana membacanya, dan memutar bola mata malas. "Bitch, bitch mulu. Gue punya nama!" Alana mulai mengetik, dan mengirimnya dengan kesal.
𝗔𝗹𝗮𝗻𝗮 : Gue punya nama, nama gue Alana. Bukan bitch!𝗔𝗸𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿𝗮𝘁 : Lah? Sejak kapan lo guna kata gue-lo?
Alana membacanya sambil menyeruput es teh, dan kembali mengetik dengan sangat santai.
𝗔𝗹𝗮𝗻𝗮 : Bukan urusan lo!
𝗔𝗸𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿𝗮𝘁 : Ck! Udah mulai berani ya, bitch! gue hukum nanti nangis kejang kejang lo! Nanti, gue ke rumah lo. Gue mau ngajak lo ke pantai.
"Apa apaan bangsat! Eumm ... pantai, ya?" gumamnya, setelah itu ia menyunggingkan senyuman. Bukan senyuman manis! Melainkan senyuman miring.
𝗔𝗹𝗮𝗻𝗮 : Sorry. Gue nggak bisa, nanti gue ke pantai–nya sama Karang.
"Rasain lo anjing," ucap Alana melihat chat yang kirim sudah dua centang bewarna biru.
𝗔𝗸𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿𝗮𝘁 : Ngapain sama Karang bangsat?! Gue ikut, sama kalian.
𝗔𝗹𝗮𝗻𝗮 : Hm, terserah lo.
𝗔𝗸𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿𝗮𝘁 : Sore nanti, gue ke rumah lo. Tunggu.
Setelah Alana membacanya, ia mematikan data. Dan meletakkan handphone-nya di atas nakas, ia sekarang sedang duduk di meja belajar. Ditemani dengan pisang goreng, dan es teh.
Ia mengambil laptop, dan membukanya. Ia menonton siaran Boboiboy Sory, sesekali ia tersenyum sendiri, kala Boboiboy berbicara di dalam vidio.
***
Hari menjelang sore, sekitar jam 15.07 Wib, Laras dan Lian sudah berangkat ke bandara Soekarno Hatta, Alana tak ikut menemani mereka, begitu pula juga dengan Karang. Mereka sekarang berdua di dalam rumah.
Terlihat oleh Alana, Karang sedang duduk disofa panjang sambil memainkan handphone. Alana pun mendekat, dan juga duduk disofa. Karang melirik Alana dengan ujung matanya.
Alana dan Karang kini sudah sibuk dengan kegiatannya masih-masing.
Laki-laki tampan itu tersenyum aneh, ia berjalan mendekati Alana. Alana masih tak memperhatikan sekitarnya, karena terlalu asik membaca Wattpad.
Sampai saat Karang berada tegak di depan Alana, membuat Alana menoleh. Alana mengeryitkan keningnya.
"Mau apa lo?" tanya Alana datar, mata tajamnya menatap Karang yang berdiri di depannya. Seketika, Alana menjentikkan jarinya, membuat Karang mengerutkan dahi.
"Gue mau ngajak lo ke Pantai nanti. Lo harus mau, nggak ada penolakan!" tekan Alana, Karang bergeming mendengarnya. Setelah itu, Karang tersenyum miring.
"Oke, gue mau. Tapi ada syaratnya..."
"Syarat? Syarat apa?" tanya Alana sambil mengangkat alis sebelah kanan.
"Liat aja nanti," jawab Karang lempeng, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Alana. Deru nafas mereka terdengar oleh telinga mereka masing-masing. Jantung Alana berpacu, ia susah payah menelan salivanya. Kerongkongannya terasa tercekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSALANA
Short Story"Gue cinta sama lo. Dan gue gak akan ngelepasin lo gitu aja!" "Lo harus ngandung anak gue biar bisa nikah sama gue! Gue gak terima sama yang namanya penolakan!!" "Bagaimana pun juga, lo harus nikah sama gue!" _AKSA RAHENDRA L...