Chapter 28 : SEMUA MIMPI BURUK!

2.3K 77 16
                                    

🌷HAPPY READING🌷
(Spesial part)

"Katanya lo susah tidur. Tapi kenapa tadi malam tidurnya lelap banget," kekeh Arkan saat melihat Anna yang sedang terbaring nyenyak dikasur apartemen Arkan.

Arkan memperhatikan wajah Anna dengan lekat, wajah yang entah mengapa sangat membuat Arkan candu untuk dilihat.

Ditambah lagi dengan pesona bibir tipis Anna yang membuat Arkan ingin mengigitnya karena terlanjur gemas melihatnya.

Jam telah menunjukkan pukul 7 siang, tapi Anna masih enggan membuka matanya. Arkan juga pagi pagi sekali tadi sudah selesai membersihkan diri karena terasa cukup lengket akibat semalam.

Arkan berdiri dari samping ranjang, menutupi sedikit bagian atas Anna dengan selimut lalu berjalan kedapur untuk membuat makanan.

Berharap, jika Anna sudah bangun, masakan yang ia masak telah selesai.

***

"Eunghh!"

Karang membuka matanya perlahan lahan, menghilangkan rasa pusing yang terus menerus melanda dikepalanya. Sesekali ia menggeleng gelengkan kepalanya untuk mengusir rasa pusing itu.

Dirasa penglihatannya sudah sepenuh nya pulih, Karang menelusuri tempat sekarang ia berada. Dimana ini?

Karang tak kenal tempat ini, dimana? Karang melihat dirinya yang terbaring dikasur hanya mengenakan celana pendek saja. Bajunya sudah terlepas dari tubuhnya, berserakan dibawah. Tapi apa ini? Kenapa ada pakaian wanita juga?

Seingat Karang, dimalam ia terlalu banyak minum alkohol hingga membuat kepalanya pusing. Dan, bukankah Aksa yang menghantarnya pulang kemarin? Kenapa Aksa malah menghantarnya kesini?

Banyak pertanyaan yang ingin Karang tanyakan sekarang. Karang turun dari ranjang mengambil pakaiannya yang berserakan dibawah untuk dikenakan.

Saat semuanya telah terpasang, Karang bergegas pergi dari sana. Tapi, saat hendak membuka pintu, Karang malah dikejutkan dengan wajah seseorang.

"Lo, ngapain disini?" tanya Karang. Tapi, orang itu malah mendorong Karang masuk kedalam, lalu menutup pintunya.

"Mau ngapain lo?!" tanya Karang sekali lagi dengan tegas.

"Tenang, Rang, tenang. Gue yakin lo gak lupa kan sama apa yang terjadi semalam, kan?" tanya Karin sambil tersenyum manis.

"A-apa maksud lo? Gue gak ingat apa apa!" jawab Karang dengan gugup membuat senyuman Karin seketika meluntur.

"Ayolah, Rang. Gue keluar sebentar tadi beli makanan, gak taunya lo udah bangun aja. Yok makan dulu" ajak Karin yang sedang memegang sekantung kresek makanan. Karin mengenggam tangan Karang tapi malah dihempaskan dengan kuat begitu saja oleh Karang.

"Maksud lo apaan sih, langsung to the point aja?!" bentak Karang, emosi nya kini sudah berada diubun ubun.

"Kita ngelakuin itu semalam, dan gue minta pertanggung jawaban lo!" tegas Karin tersenyum smirk sambil mengelus perutnya.

"A-apa apaan lo, gue gak ngelakuin apa apa sama lo semalam!" teriak Karang.

"Mungkin lo lupa, karna lo mabuk semalam." ucap Karin sambil mengangkat bahunya.

AKSALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang